Ternak Kambing mudah dirawat dan memberikan potensi keuntungan yang tinggi. Dengan memperhatikan pengeluaran, pemasukan dan keuntungan yang akan di dapat ketika melakukan budidaya ternak kambing, diharapkan beternak kambing bisa menjadi mata pencaharian dengan prospek yang menguntungkan.
Tujuan memelihara kambing yaitu memperoleh pupuk kandang yang banyak dan tersedia setiap saat; memperoleh keuntungan dari anak yang dihasilkan; dan penyedia protein hewani (susu dan daging) untuk pemenuhan gizi. Keuntungan memelihara kambing yaitu menghasilkan susu, menghasilkan wol dari bulunya, menghasilkan daging, menghasilkan kerajinan kulit, dan menghasilkan kotoran ternak.
Kambing memiliki berbagai macam jenis, berdasarkan fungsinya jenis-jenis kambing terbagi menjadi dua fungsi utama yaitu penghasil daging dan penghasil susu. Kambing penghasil susu yaitu kambing Peranakan Etawa (PE), kambing Saanen, kambing Jawarandu. Kambing penghasil daging yaitu kambing Kacang, kambing Gembrong, kambing Boer.
Untuk menghasilkan keuntungan dengan mutu daging yang baik, pemotongan ternak dilakukan adalah ketika kambing berumur 8 bulan-2 tahun. Adapun perlakuan terhadap kambing sebelum pemotongan yaitu (1) kambing yang akan dipotong sebaiknya dipisahkan dengan kambing lain di tempat yang tenang. Jika tercampur dengan kambing pejantan dan kambing betina, kambing potong akan tertular bau prengusnya; (2) kambing yang akan dipotong jangan diberi pakan selama 8-12 jam, cukup diberi minum yang banyak, (3) sebelum pemotongan berlangsung, bulu kambing disikat dan dibersihkan dulu dengan cermat agar kotoran yang melekat di badan lenyap dan bulu yang rontok jatuh ke tanah, dan (4) alat-alat untuk pemotongan disiapkan, yaitu meja potong terbuat dari papan, panci untuk mengumpulkan darah, pisau tajam, tali, dan besi pengait.
Analisis usaha ternak kambing berdasarkan pengeluaran, pemasukan dan keuntungan. Pengeluaran yang harus disiapkan dalam usaha ternak kambing yaitu (1) Pembelian bibit kambing dengan rincian sebagai berikut; 1 ekor penjantan 1 x Rp 750.000,00 = Rp 750.000,00, 6 ekor betina 6 x Rp 600.000,00 = Rp 3.600.000,00; (2) Pembuatan kandang, 1000.000; (3) Pakan 2.000.000; Obat-obatan 500.000. Total pengeluaran sebanyak Rp 7.850.000
Pemasukan yang diperoleh dari usaha ternak kambing yaitu (1) Dari induk: pertambahan berat induk 50 gram per ekor per hari, maka setelah 2 tahun akan dihasilkan 232,75 kg daging yang akan dijual; (2) Dari anak setelah 1 tahun, ke 6 produk menghasilkan 2 ekor, jumlah kambing yang bisa dijual setelah 1 tahun = 12 ekor. Pendapatan dari penjualan daging 232,75 kg x Rp80.000,00 =Rp18.620.000,00. Sehingga jika tiap ekor Rp1.000.000,00 maka dari 12 ekor tersebut akan dihasilkan : 12 x Rp1.000.000,00 = Rp12.000.000,00; dan (3) Dari kotoran selama 2 tahun bisa menghasilkan ± 70 karung 70 X Rp10.000,00 = Rp700.000,00. Total pemasukan dari ternak kambing adalah Rp31.320.000,-.
Berati keuntungan dari usaha ternak kambing adalah total pemasukkan (Rp 31.320.000,00) dikurangi total pengeluaran (Rp 7.850.000,00) menghasilkan Rp 23.470.000. Penerimaan yang diterima sangat tinggi apabila dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan, bahwa usaha Ternak kambing sangat efisien dan layak. (SUT/160724)
Sumber:
Budidaya ternak kambing/ Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2021
https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/16476