Menyikapi tingginya harga cabai rawit merah di tingkat konsumen, Ditjen Hortikultura Kementan melakukan terobosan dengan menggandeng champion untuk membantu pemerintah menstabilkan pasokan. Para petani Champion ini memasok sekitar 200 kg cabai rawit merah (CRM) dan 200 kg cabai merah keriting (CMK) per hari dan dijual sesuai harga petani guna menjaga harga yang wajar. Kementan berhasil mengirimkan 195 ton cabai ke empat pasar utama yaitu Pasar Induk Kramat Jati, Cibitung, Tanah Tinggi dan Cikopo untuk menghentikan kenaikan harga di Ibu kota.
Gejolak harga cabai dan bawang merah sangat mempengaruhi angka inflasi nasional menjadi latar belakang untuk mendorong terwujudnya stabilitas pasokan yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Oleh karena itu menjaga inflasi nasional dengan penyediaan pasokan cabai dan bawang merah dalam jumlah mencukupi, menjadi salah satu peran strategis Ditjen Hortikultura.
Pembangunan kawasan cabai dan bawang merah oleh Ditjen Hortikultura dirancang untuk mengintegrasikan kegiatan on farm dan hilir. Kegiatan tersebut dilakukan secara intensif dan telah mampu membentuk kawasan-kawasan baru yang menjadi pilar pasokan di wilayah baru terutama di luar pulau Jawa.
Alokasi pengembangan kawasan cabai seluas 5.095 ha yang ditanam pada akhir 2020 merupakan bantuan benih yang diberikan Kementerian Pertanian. Diharapkan penumbuhan kawasan baru dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga cabai dan bawang merah dan menekan inflasi secara efektif.
Salah satu program Ditjen Hortikultura untuk mendukung pengembangan kawasan dan pengamanan pasokan dan harga pangan, adalah membentuk petani champion di daerah sentra. Petani champion ini adalah petani penggerak yang menjadi mitra pemerintah dalam hal ini Kementan untuk mendukung stabilisasi pasokan dan harga suatu komoditas. Kementan juga memberikan subsidi distribusi sebesar Rp 600 per kilogram kepada para petani untuk mengirim cabainya ke pasar-pasar induk.
Wilayah-wilayah sentra produksi petani champion cabai tersebar di 48 titik sentra cabai dan bawang merah diantaranya Magelang, Sleman, Temanggung, Banjarnegara, Cianjur, Sumedang, Bandung, Lombok Timur, Garut, Kebumen, Semarang, Kulonprogo, Sukabumi, Malang, Enrekang, Solok, Banyuwangi, dan Solok. Kementan memberikan subsidi distribusi sebesar Rp600 per kilogram kepada para petani untuk mengirim cabainya ke pasar-pasar induk.
Darno petani champion asal Desa Karang Wetan, Sonorejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang Jawa Tengah merasakan manfaat yang sangat besar dengan bantuan subsidi biaya transportasi pengiriman ke pasar induk di Jabodetabek dari Kementan. Melalui kelompok tani Kembang Sari dan Koperasi Pancarga Tani Gemilang, Darno berhasil mempertahankan harga cabai tidak dipermainkan oleh tengkulak dan stok cabai selalu tersedia. Dengan luasan 145 ha yang dimiliki, Darno bisa menghasilkan 2-6 ton per hektar setiap harinya.(SUT’2024)
Sumber:
1. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura tahun 2020-2024. Revisi 1. Jakarta: Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, 2020
https://hortikultura-ppid.pertanian.go.id/doc/15/RENSTRA%20REVISI%20I%202020-2021_SIAP%20CETAK.pdf
2. Kerja Sama dengan Champion Cabai, Kementan Pastikan Pasokan Cabai Rawit di Magelang Terpenuhi hingga Idul Fitri, 18 Desember 2023.