Eceng gondok merupakan gulma yang tumbuh liar di sungai dan lahan rawa serta menimbulkan kerugian. Namun, gulma ini memiliki potensi sebagai sumber pupuk organik karena mengandung zat-zat penting yang dapat menyuburkan tanah, seperti humat, kalsium, asam sianida dll. Humat merupakan senyawa itu menghasilkan fotohormon yang mampu mempercepat pertumbuhan akar tanaman. Selain itu eceng gondok juga mengandung asam sianida, triterpeniod, alkaloid dan kaya kalsium.
Pupuk organik yang diolah dari eceng gondok dapat berupa pupuk organik padat dan cair. Mengolah pupuk organik padat dari eceng gondok dapat dipercepat, dengan cara menambahkan beberapa dekomposer (misalkan Em-4) yang banyak dijual di toko pertanian.
Cara pembuatan pupuk organik padat dari eceng gondok
Eceng gondok dicacah kasar (bisa dicampurkan dekomposer) kemudian didiamkan selama empat hari dan ditutup terpal plastik. Setelah empat hari, pupuk organik siap digunakan.
Aplikasi
Biasanya digunakan untuk pemupukan beragam jenis sayuran, diantaranya seledri, bawang daun, tomat, cabai, terong, dan tanaman palawija lainnya.
Pupuk Organik Cair dari Eceng Gondok
Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk cair mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan tanaman. Unsur-unsur hara itu terdiri dari: Unsur nitrogen (N), untuk pertumbuhan tunas, batang dan daun. Unsur fosfor (P), untuk merangsang pertumbuhan akar buah, dan biji. Unsur kalium (K), untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pupuk cair ini memiliki keistimewaan dibanding dengan pupuk alam yang lain (pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos) lebih cepat diserap tanaman. Namun, pemberian dengan dosis yang berlebihan justru akan mengakibatkan timbulnya gejala kelayuan pada tanaman. Oleh karena itu, pemilihan dosis yang tepat perlu diketahui.
Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah:
- Dapat mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun dan pembentukan bintil akar pada tanaman leguminosae sehingga meningkatkan kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara.
- Dapat meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman menjadi kokoh dan kuat, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, cekaman cuaca dan serangan patogen penyebab penyakit.
- Merangsang pertumbuhan cabang produksi.
- Meningkatkan pembentukan bunga dan bakal buah, serta
- Mengurangi gugurnya daun, bunga dan bakal buah.
Cara pembuatan :
Alat
- Pisau
- Blender
- Ember dan penutupnya dengan kapasitas 10 liter
- Saringan
Bahan
- Eceng gondok sebanyak 2 Kg
- Akar-akar tanaman yang mengandung Rhizoma (akar lamtoro, akar turi, akar kumis kucing)
- Taoge sebanyak 0,5 Kg
- Yakult 2 botol atau menggunakan EM4
- Gula 0,25 Kg
Tata Cara Pembuatan :
- Potong kecil-kecil Eceng gondok, akar-akar tanaman, dan taoge.
- Blender semua bahan yang telah dipotong kecil-kecil hingga benar-benar halus.
- Masukkan semua bahan pada ember yang telah disediakan.
- Masukkan air sebanyak 8 liter pada ember yang telah diisi bahan-bahan yang sudah diblender halus.
- Aduk campuran tersebut hingga merata.
- Cairkan gula dan campurkan ke dalam campuran di dalam ember.
- Tuangkan yakult 2 botol pada ember yang telah berisi campuran tersebut.
- Aduk campuran hingga merata.
- Tutup ember tersebut dengan rapat.
- Pada hari ketiga, kelima, dan ketujuh lakukan pembukaan. Anda perlu berhati-hati saat membuka karena bisa meledak. Pada fase ini organisme menghasilkan CO2yang tinggi.
- Setelah dibuka, aduk campuran tersebut selama kurang lebih 5 menit. Biarkan terbuka selama 30 menit dan kemudian tutup kembali dengan rapat.
- Pada hari ke-15 sampai hari ke-21, apabila sudah tidak tercium bau yang menyengat hidung berarti pupuk organik cair telah siap digunakan.
- Saringlah terlebih dahulu sebelum digunakan. Ampas yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Pengaplikasian pupuk organik cair dari Eceng gondok yakni :
- Pengenceran
Sebelum diberikan pada tanaman, pupuk organik cair ini perlu diencerkan terlebih dahulu. Perbandingan antara pupuk dan air adalah 1:10. Hal ini berarti bahwa 1 bagian atau 1 liter pupuk organik cair untuk 10 bagian atau 10 liter air.
- Pemberian pada tanaman
Pengaplikasian pupuk organik cair ini pada tanaman, dapat diberikan dengan cara disiram langsung ke bagian-bagian tanaman. Penyiraman dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Pupuk organik cair berbahan dasar Eceng gondok ini dapat digunakan sebagai pemacu tumbuh. Pupuk ini berguna untuk memacu pertumbuhan tanaman. Pupuk ini merupakan hasil dari kombinasi antara pupuk organik biasa dengan zat pengatur tumbuh. Pupuk ini mengandung auksin dan giberelin sehingga dapat memacu pertumbuhan batang, tunas, maupun akarnya. Pupuk ini dapat digunakan pada saat fase pertumbuhan vegetatif.