Penggunaan tanaman hias kini telah menjadi trend masyarakat modern yang tinggal di perkotaan. Tanaman hias tidak hanya digunakan sebagai dekorasi ruangan dan lingkungan sekitar, melainkan juga dimanfaatkan sebagai simbol untuk menyatakan perasaan suka maupun duka. Selain itu hobi bertanam tanaman hias tak jarang menjadi inspirasi bagi seseorang untuk memulai sebuah bisnis.
Aglonema atau sri rejeki merupakan salah satu tanaman hias yang banyak dibudidayakan di rumah-rumah untuk dijadikan property hidup di dalam interior rumah. Syarat tumbuh aglonema antara lain tumbuh optimal pada temperature ruang. Nah apa saja sih yang perlu dipersiapkan dari menanam aglonema ini:
- Persiapkan media tanam. Media tanam yang cocok untuk tanaman aglonema yaitu media berbahan sekam, tanah lempung, serta pasir. Untuk tanaman aglonema muda, dapat menggunakan campuran sekam bakar, pasir, cocopeat, dan dolomite. Pembibitan aglonema dilakukan dengan menggunakan benih.
- Menyiapkan benih. Benih diambil dari aglonema dewasa lalu direndam selama 3 jam sebelum disemai. Media pembibitan aglonema dapat berupa tanah dan arang sekam. Selanjutnya dimasukkan benih aglonema ke dalam media semai dan dilakukan pemeliharaan berupa penyiraman rutin.
- Penanaman Seminggu setelah disemai, bibit aglonema dapat dipindah tanam pada media tanam berupa sekam, tanah lempung, serta pasir. Bibit dipindah tanam secara hati-hati bersama dengan media semai ke dalam lubang tanam. Area sekitar perakaran dipadatkan untuk menopang berdirinya tanaman.
- Pemeliharaan Pemeliharaan dilakukan dengan pemupukan, pengairan, dan penyiangan gulma. Pemupukan aglonema dilakukan dengan menggunakan pupuk cair organik yang dilarutkan dalam air. Dosis pupuk diaplikasikan dengan cara dikocorkan pada media tumbuh tanaman atau disemprotkan pada tanaman seminggu sekali. Pengairan dilakukan minimal sehari sekali. Penyiangan gulma dilakukan secara rutin seminggu sekali. Pemberantasan hama dapat dengan menggunakan beberapa jenis insektisida seperti insektisida berbahan aktif malathion atau spionosad. (DHIRA)
Selengkapnya