Sapi potong merupakan komoditas unggulan mengingat pasar yang bagus seiring dengan meningkatnya permintaan, populasi sapi potong yang masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan daging domestik sedangkan Impor daging sapi merupakan hal yang riskan. Selain itu, fasilitas rumah potong hewan (RPH) dan pengetahuan standar mutu, hygiene dan sanitasi rendah. Untuk itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing prima dalam pengembangan sapi potong di Indonesia.
Pemelihara sapi potong bila dilakukan dengan benar akan sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging dan susu, tetapi juga menghasilkan kotoran ternak yang dapat dijadikan pupuk kandang. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur. Selain itu, semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain: Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket. Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan. Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan sepert sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia.
Prospek usaha pembibitan sapi potong mempunyai peluang yang besar, hal ini terlihat dari tingkat konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia yang terus meningkat setiap tahunnya, karena peningkatan jumlah penduduk, jumlah pendapatan dan bertambahnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya gizi.
Namun demikian apabila dibandingkan dengan masyarakat di kawasan Asia Tenggara, peringkat Indonesia dalam mengkonsumsi daging sapi tergolong masih sangat rendah. Proyeksi konsumsi daging sapi dan kerbau tahun 2020 meningkat 3,91% dari tahun 2019 yaitu dari angka 2,56 kg/konsumsi/tahun menjadi 2,66 kg/konsumsi/tahun (Susenas BPS).
Namun dampak pandemi Covid 19 pada tahun 2020 yang berlangsung sampai saat ini terjadi penurunan konsumsi daging sapi dan kerbau karena daya beli masyarakat yang rendah dan banyak terjadi PHK.
Upaya lainnya dengan kegiatan uji performan, yaitu metode pengujian untuk memilih ternak bibit berdasarkan sifat kualitatif dan kuantitatif meliputi pengukuran dan penimbangan serta penilain. Uji tersebut menjadi salah satu metode pemilihan calon pejantan atau induk unggul dalam satu kelompok ternak bibit yang efektif dengan dukungan pencatatan identifikasi dan mutasi ternak dapat dikontrol serta diawasi dengan baik. Melalui uji tersebut pejantan sapi potong dan betina unggul akan terpilih secara akurat, kemudian diprogramkan untuk peremajaan (replacement) dan pada gilirannya akan berdampak pada perbaikan produktifitas bibit ternak.
- Memilih jenis sapi yang akan diternak Beberapa jenis sapi yang sangat familiar untuk orang Indonesia, yaitu : Sapi Limosin, Sapi Brahman,Sapi Madura, Sapi Bali,
- Mempersiapkan lahan dan kandang peternakan sapi harus dengan matang, Menyiapkan lahan ternak dengan mempertimbangkan luas lahan, kebersihan tempat pakan, maupun sanitasi untuk sapi yang diternak. Ada baiknya jika peternakan sapi diberi jarak yang sedikit jauh, supaya tidak mengganggu lingkungan maupun faktor psikologis sapi.
- Pembuatan Kandang, memaksimalkan ruang pastikan proses pembuatan kandang harus disesuaikan dengan baik. Pembuatan kandang peternakan sapi merujuk pada posisi yang sejajar maupun saling berhadapan. Sekain posisi pastikan kandang peternakan dengan sirkulasi udara yang baik, tidak lembab sekalipun pencahayaan baik agar sapi dapat tumbuh dengan sehat.
- Memilih bibit sapi berkualitas unggul, Untuk menghasilkan generasi yang baik, ada beberapa ciri khas sapi berkualitas dengan karakteristik antara lain memiliki mata yang cerah dan jernih, Tidak ada lendir di sekitar hidung yang menandakan tak ada gangguan pernafasan, Kulit atau bulunya tidak rontok, Kuku sapi tidak panas apabila disentuh, Periksa bagian dubur dan pastikan ia tidak sakit, sekalipun menunjukkan gejala diare
- Pemberian pangan, makanan seperti rumput memang sudah sangat cukup untuk menggemukkan usaha peternakan sapi. Namun, apabila tujuannya untuk mendapatkan daging dengan kualitas terbaik, kamu pun harus memberikan pangan berkualitas lainnya seperti tahu, kacang kedelai, kulit nanas maupun lain-lain.
- Perawatan dan pemeliharaan, dalam proses peternakan sapi, maupun hewan-hewan ternak pada umumnya, perawatan dan pemeliharaan merupakan prioritas yang sangat penting. Tak hanya sekadar makanan bergizi, vaksinasi maupun vitamin juga menjadi prioritas penting supaya tumbuh sehat. Selain vaksinasi dan vitamin, tak ada salahnya jika kamu mengumpulkan berbagai kotoran sapi untuk dijadikan pupuk kompos. (DHIRA)
Link Terkait