Hanjeli atau yang biasa dikenal dengan nama jali (Coix lacryma-jobi L.) merupakan tanaman kaya manfaat yang masuk dalam famili Poaceae seperti halnya padi. Hanjeli memiliki kemampuan adaptasi terhadap ekosistem, termasuk di lahan marginal, tahan terhadap kekeringan, tahan serangan hama penyakit, dan pertumbuhannya bersifat indeterminan, serta bisa dipanen beberapa kali setelah dipangkas atau diratoon.
Tanaman ini menyebar di berbagai ekosistem lahan pertanian yang beragam dari daerah iklim kering, basah, lahan kering maupun lahan basah di Sumatera, Sulawesi,Kalimantan, dan Jawa. Ada dua varietas yang ditanam orang, yaitu Coix lacryma-jobi var. lacryma-jobi yang memiliki cangkang keras berwarna putih, bentuk oval dan dipakai untuk mani-manik.
Varietas yang lainnya adalah Coix lacryma-jobi var. mayuen yang dimakan orang dan juga menjadi bagian dari tradisi pengobatan di Tiongkok. Jali merupakan rumpun setahun, rumpunnya banyak, batangnya tegak dan besar, tinggi 1-3 m, akarnya kasar dan sulit dicabut. Letak daunnya berseling, helaian daun berbentuk pita, ukuran daun 8-100x1,-5 cm, ujung daun runcing, pangkalnya memeluk batang, tepinya rata. Bunga keluar dari ketiak daun dan ujung percabangan, berbentuk bulir. Buahnya berbentuk buah batu, bulat lonjong, pada varietas mayuen berwarna putih/biru-ungu dan berkulit keras apabila sudah tua.
Jenis buah yang dibudidayakan lunak dan dapat dibuat bubur, sedangkan jenis liar keras dan dapat digunakan untuk manik-manik pada kalung. Di Jawa Barat, tanaman ini ditanam petani masih secara konvensional sebagai tanaman langka, dan dapat ditemukan di Punclut Kabupaten Bandung, Cipongkor, Gunung Halu, Kiarapayung, Rancakalong , Tanjungsari Kabupaten Sumedang, Sukabumi, Garut, Ciamis dan Indramayu. Masyarakat setempat sudah biasa menikmatinya hasil olahan hanjeli ini sebagai bubur, tape, dodol dan sebagainya.
Hampir semua bagian hanjeli dapat dimanfaatkan. Biji hanjeli dapat digunakan sebagai bahan pangan karbohidrat dengan nilai gizi cukup memadai sekitar 76,40 % karbohidrat; 7,90 % lemak dan 14,10 % protein. Daun hanjeli dapat digunakan sebagai pupuk dan pakan ternak, sedangkan akar hanjeli dapat digunakan sebagai obat.
Tanaman hanjeli memiliki banyak manfaat. Kandungan gizi dalam Hanjeli setara sumber pangan lainnya. Hanjeli merupakan tanaman pangan sumber karbohidrat dengan kandungan gizi yang setara dengan padi, sorgum, atau sumber pangan lainnya. Hanjeli memiliki kandungan kalsium yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan oleh penderita osteoporosis. Selain itu tanaman ini aman dikonsumsi penderita diabetes karena indeks glikemiknya rendah. Kandungan bioaktif dalam bijinya dapat mengendalikan tumor, kemudian kulit bijinya mengandung biosilica yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan herbal dan dijadikan pupuk.
Selain menjadi sumber pangan karena kaya akan karbohidrat, tanaman hanjeli juga memiliki beragam manfaat lain. Bagian lain dari hanjeli seperti akar, batang, hingga daun dapat memberikan manfaat. Misalnya akar tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi tanaman herbal sekaligus mengkonservasi tanah karena akarnya dapat menahan agregat-agregat tanahnya. Pada bagian batang dan daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, serta daunnya yang dapat diolah menjadi teh.
Sumber: Disarikan dari berbagai sumber.
Link Terkait
https://www.faunadanflora.com/budidaya-hanjeli/
http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/6609
https://ketik.unpad.ac.id/posts/1019/beragam-manfaat-tanaman-hanjeli