siapa suka kudapan berbahan ubi jalar? kudapan berbahan ubi jalar memang lezat, selain dibuat kudapan tradisional, ubi jalar juga dapat dibuat menjadi aneka cookies, cake, chip, ice cream, dan bubur bayi. Kriteria ubi jalar yang disukai oleh konsumen adalah yang memiliki kadar pati tinggi karena bisa digunakan sebagai bahan pokok sumber pangan dan industri. Diversifikasi ubi jalar yang dapat dikembangkan oleh industri pangan
Pada beberapa daerah tertentu, ubi jalar merupakan salah satu bahan makanan pokok. Sebagai salah satu komoditas pertanian penghasil karbohidrat, ubi jalar memiliki peluang yang sangat baik untuk mendorong usaha diversifikasi pangan pokok selain beras. Pengolahan ubi jalar masih terbatas pada bentuk makanan tradisional, seperti ubi rebus, ubi goreng, kolak, getuk, timus, kremes, dan kripik, sehingga citranya seringkali dianggap rendah. Oleh karena itu, diversifikasi ubi jalar menjadi produk olahan yang citranya baik dengan teknologi yang relatif sederhana diharapkan dapat meningkatkan konsumsi ubi jalar dan nilai tambah produk olahannya serta memacu pengembangan agro-industri berbasis ubi jalar.
Kementerian Pertanian melalui Balitkabi telah menghasilkan inovasi varietas unggul baru ubi jalar pating 1, Pating 1 memiliki potensi hasil 29,9 t/ha dengan rata-rata 26,8 t/ha, di atas varietas pembanding Shiroyutaka (25,1 t/ha). Dari hasil uji adaptasi diketahui bahwa Pating 1 tergolong stabil terhadap semua lingkungan tumbuh terutama pada daerah optimal. Varietas ini memiliki umur panen 4‒4,5 bulan, warna daging umbi putih, kadar bahan kering umbi 36,88%, kadar pati 68,09% dan memiliki produksi pati 6,68 t/ha. Selain itu varietas ini tergolong agak tahan terhadap penyakit kudis (Sphaceloma batatas) dan hama boleng (Cylas fomicarius).