Ketika berkunjung ke Bogor dan melewati jalan Ir. H. Juanda No. 20, di situlah kantor Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) berada. Kantor ini baru saja mengalami pergantian pemimpin yang segera membawa nuansa baru dengan semangat mendukung upaya percepatan invensi menuju inovasi. “PUSTAKA sebagai sumber informasi iptek pertanian sekaligus sebagai salah satu TITIK (node) bertemunya para stakeholders pelaku pembangunan pertanian”, ujar Kepala PUSTAKA, Retno Sri Hartati Mulyandari dalam pertemuan dengan jajaran stafnya pada 7 Agustus 2019 di Kantor PUSTAKA.
Dalam pertemuan tersebut Retno mengatakan bahwa PUSTAKA harus menjadi leader tata kelola informasi data primer dan output hasil litbang pertanian lingkup Kementan serta publikasi nasional dalam format big data, yaitu dengan cara bersinergi dengan lembaga dan stakeholders dalam dokumentasi dan pemanfaatan bersama serta mengintegrasikan sumberdaya informasi iptek pertanian.
Untuk mewujudkan hal tersebut Retno menjelaskan bahwa hal pertama yang harus dilakukan adalah mengintegrasikan informasi iptek pertanian dengan perpustakaan nasional dan internasional. Langkah kedua adalah menjadikan PUSTAKA sebagai sumber big data informasi iptek pertanian terintegrasi yang dapat diakses secara terbuka dan mudah oleh lintas lembaga. Kemudian langkah ketiga adalah dengan transformasi PUSTAKA menjadi pusat interaksi informasi, promosi teknologi baru dan "co-workingspace" lintas lembaga/stakeholders.
Menurutnya kebutuhan Informasi yang diperlukan oleh masyarakat dapat ditempuh dengan berbagai tahap, di antaranya adalah dengan eksploitasi dan peningkatan kapabilitas, integrasi parsial, berbagi pakai sistem informasi, redesign arsitektur proses dengan mengoptimalkan infrastruktur yang ada, serta transformasi layanan untuk menciptakan sebuah sistem yang adaptif terhadap perubahan dan kebutuhan masyarakat terutama petani sebagai pelaku pembangunan pertanian. Di anataranya melalui dukungan beragam sistem informasi berbasis "Smart Phone" untuk akses berbagai infornasi teknologi pertanian yang telah dikembangkan lembaga lingkup Balitbangtan .
Selain berbasis layanan perpustakaan digital dengan repositori, PUSTAKA juga tetap harus senantiasa siap memberi layanan terhadap pengguna yang datang langsung ke perpustakaan. Untuk menarik minat generasi milenial datang ke perpustakaan, PUSTAKA menawarkan bentuk layanan perpustakaan yang dikemas dengan konsep library tour. Sebuah konsep dimana peserta dapat menikmati fasilitas yang ada di perpustakaan seperti ruang baca, ruang audio visual, ruang preservasi, serta "kids corner". Selain itu peserta "library tour" diberi wawasan tambahan mengenai teknologi pertanian oleh para Pustakawan. Sedangkan untuk mendekatkan PUSTAKA kepada para penggunanya, PUSTAKA menerapkan sistem jemput bola dan segera hadir di titik-titik strategis di mana masyarakat utamanya petani dan penyuluh juga hadir.