Udara panas di siang hari akan terasa segar dengan mengkonsumsi jeruk. Apalagi jika jeruk yang dikonsumsi tidak mengandung biji. Seperti kita ketahui jeruk mengandung vitamin C yang bermanfaat bagi kesehatan, mengkonsumsi jeruk tanpa biji akan sangat memudahkan. Bagaimana cara mendapatkan jeruk tanpa biji yang kita sukai?
Permintaan pasar lokal maupun internasional menuntut petani untuk dapat menghasilkan jeruk berkualitas, bagaiman caranya? Caranya dengan memperbaiki karakter jeruk tidak berbiji (seedless) dengan warna menarik dan mudah dikupas.
Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan jeruk Siam Medan (siam madu) tanpa biji melalui kultur endosperma. secara umum jaringan endosperma pada jeruk memiliki karakter triploid yang secara alami menghambat pertumbuhan biji sejak awal terbentuknya buah.
Keunggulan dari teknologi ini adalah tekniknya sederhana dan waktu yang dibutuhkan lebih singkat yaitu satu generasi dan karakter yang dihasilkan sama dengan tetuanya. Teknik yang dilakukan dikatakan sederhana karena tidak perlu melakukan persilangan antara tanaman diploid dan tetraploid yang tidak tersedia di Indonesia. Teknik yang dilakukan adalah mengisolasi jaringan endosperma dan melakukan regenerasi embryogenesis somatik. Isolasi jaringan endosperma harus dilakukan pada saat yang tepat untuk memperoleh jaringan yang seluruh selnya triploid. Karena keseragaman ini, tanaman yang dihasilkan adalah triploid dengan karakter yang lainnya sama dengan tetuanya.
Penanaman pertama pada kultur endosperma ini telah menghasilkan jeruk siam tanpa biji. Saat ini penanaman kedua sedang dilakukan dan diuji oleh petani. Diharapkan bahwa dalam waktu dekat varietas yang diperoleh dapat didaftarkan untuk bisa diedarkan dan dimanfaatkan secara luas. (Agrotek/Balibangtan, 2018)