Bagaimana meningkatkan kualitas tulisan dalam sebuah buku? Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian mengemasnya dalam sebuah kegiatan bertajuk “ Penulisan Ilmiah Populer dan Teknik Editing Buku” pada 19 Desember 2023 di Kantor PUSTAKA.
Dalam kegiatan tersebut hadir Ketua Kelompok Literasi Pertanian yang mewakili Kepala PUSTAKA, Ifan Muttaqien, dalam sambutannya Ifan mengungkap bahwa peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut sebagian besar adalah unit kerja yang pernah mengajukan ISBN.
Selanjutnya ia menambahkan saat ini PUSTAKA memiliki tugas baru yaitu mengelola penerbitan melalui PERTANIAN PRESS, untuk itulah PUSTAKA mengadakan bimbingan kepada para penulis agar menghasilkan buku berkualitas sesuai standar. “Diharapkan para peserta dapat menulis artikel di web, booklet serta buku dalam kemasan yang mudah dipahami pembaca,” ujarnya.
Sementara itu Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi Majalah Sains Indonesia, Muhamad Budiman mengungkap bahwa tulisan ilmiah adalah tulisan yang dapat dimengerti dan dipahami oleh pembaca awam sekalipun, berdasarkan kaidah ilmu pengetahuan (memenuhi unsur kebenaran).
Selanjutnya ia mengungkap bahwa dalam membuat tulisan ilmiah seseorang harus mampu menulis efektif serta mampu membuat orang membaca kalimat pembuka sampai penutup.
Lantas seperti apa penyajian tulisan ilmiah yang disarankan, Budiman menambahkan bahwa tulisan harus dibuat secara popular dengan kaidah EYD yang benar dan baik dengan menggunakan kalimat pendek dan logis.
“Selanjutnya tulisan harus ditulis dengan menggunakan kalimat pendek dan logis serta menggunakan bahasa lincah, mengalir dan cerdas. Kemudiaan ia mengingatkan agar para penulis dapat menghindari pengulangan kata (redandunt).”ungkapnya
Dalam membuat tulisan seorang penulis harus membuat judul, lead, bridge, pokok serta ending yang memikat pembaca dengan model tulisan terstruktur seperti konsep spiral sehingga mengalir.
Menurut Budiman menulis itu tidak mudah, ia menceritakan bahwa mahasiswa jurnalistik mempelajari penulisan selama empat semester jadi menurutnya wajar jika orang yang hanya belajar 1-2 bulan merasa kesulitan.
Selanjutnya ia memberikan kiat menulis agar para peserta dapat bersemangat menulis, ia menyarankan agar para penulis dapat mulai menulis kapan dimana saja, begitu ide muncul langsung dituangkan, tak harus menunggu waktu yang tepat.
Pada tahap menulis jangan perlakukan diri kita sebagai editor gunakan panca indra (mata, hidung telinga, mulut lidah, kulit) untuk mendeskripsikan tulisan. Selanjutnya draft tulisan itu harus dilengkapi dan disempurnakan dalam berbagai kesempatan. Jika di rasa sudah memenuhi kaidah penulisan bisa dikrim ke media. Selanjutnata ia berpesan agar jangan menyerah, jika belum dimuat tetaplah untuk berkarya.
Dengan adanya bimtek penulisan buku ini, diharapkan para penulis di lingkup KEMENTAN dapat mendukung meningkatnya produksi terbitan PERTANIAN PRESS yang dikelola PUSTAKA baik dari kualitas maupun kuantitas.