Sudah lebih dari satu tahun pandemi Covid-19 melanda dunia sehingga banyak mengubah tatanan kehidupan. Dalam menghadapi pandemi ini tidak hanya imun yang perlu ditingkatkan tetapi iman juga harus ditingkatkan. Untuk itulah “Forum Rabuan” sebagai sarana koordinasi dan komunikasi seluruh pegawai Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) digelar pada 21 Juli 2021 dengan menyelenggarakan siraman rohani.
Kegiatan "Rabuan" silam diawali dengan arahan Kepala PUSTAKA, Abdul Basit, yang mengungkapkan bahwa pandemi telah mengubah tatanan kehidupan dan berdampak pada semua sektor termasuk kegiatan ibadah. Ibadah Salat Jumat salah satunya jadi sedikit terhambat karena masjid ditutup”. Abdul Basit berharap dengan siraman rohani pada acara rabuan tersebut dapat memberikan ilmu spiritual atau siraman rohani kepada kita semua.
Sementara itu penceramah Ustaz Samsam mengajak semua pegawai PUSTAKA untuk menguatkan imun (ketahanan tubuh) dalam menghadapi sebaran Covid-19 dengan mentaati aturan satgas Covid-19 dan serta menjaga protokol kesehatan (prokes). Namun demikian menurutnya, di samping menjaga “imun", pada kondisi sekarang ini jauh lebih penitng adalah menjaga "iman" karena iman adalah modal dasar dalam kehidupan.
“Hidup tidak berarti jika tanpa landasan iman, karena kekuatan iman jauh lebih hebat dari imun itu sendiri. Imun bisa kuat bila ditopang dengan iman yang dahsyat”, lanjutnya.
Ustaz Samsam juga menyampaikan contoh keteladanan Nabi Ayyub a.s, nabi yang dikenal dengan kesabaran serta ketaatan yang sangat luar biasa ketika menghadapi cobaan dari Allah SWT. Sebelum jatuh miskin dan sepuluh anaknya meninggal, Nabi Ayyub a.s bersosok rupawan dan bergelimang harta. Namun semua itu sirna dalam sekejap. Seluruh harta kekayaannya hilang dan juga mengidap penyakit kulit hingga dijauhi oleh seluruh masyarakat pada saat itu, kecuali istrinya. Tidak lama kemudian istrinya juga meninggalkan Nabi Ayyub a.s. Cobaan yang berlangsung selama 18 tahun itu dihadapi dengan penuh kesabaran.
“Bagaimanakah sikap kita selama pandemi ini? Nabi Ayyub a.s menghadapi cobaan seorang diri, tetapi kita menghadapi bersama-sama, sudahkah seharusnya kita lebih bersyukur?” tutur Ustaz Samsam dalam tausiyah yang digelar secara virtual ini.
Ustaz Samsam mengemukakan, sikap positif lain yang bisa membuat kita meraih keberkahan pandemi Covid-19 adalah dengan bersyukur. Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT pernah berfirman yang artinya: “Jika Aku mencintai seorang hamba, maka Aku turunkan ujian (kesulitan dan kesempitan) kepadanya. Hal itu agar ia memohon kepada Ku (agar ujian dapat diangkat darinya melalui doa-doa yang dipanjatkan).” Maksud dari hadits ini menurut Ustaz Samsam seharusnya membuat kita bersyukur, karena Allah SWT mencintai kita sebagai hamba-Nya, dengan diberi sedikit caobaan agar kita menjadi lebih dekat dengan-Nya.
Terakhir Ustadz Samsam mengajak semua pegawai PUSTAKA agar mengimplementasikan surat Ali Imran (3) ayat 200 yaitu; “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. Dan surat Al Baqarah (2) ayat 45 ”jadilah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk”.
Pada akhir acara, Abdul Basit memberikan arahan agar acara pemberian tausiyah pada saat Rabuan dapat berlanjut untuk kesempatan-kesempatan berikutnya. Hal ini menjadi penting untuk memberikan bekal kepada pegawai dalam melaksanakan tugas sehari-hari agar dapat menyeimbangkan antara dunia dan akhirat. (Herwan Junaidi)