Sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi beras sebagai makanan pokok. Hal ini mengindikasikan ketergantungan terhadap beras sangat tinggi. Kementerian Pertanian telah mencanangkan lima cara bertindak (5 CB) dalam mewujudkan ketahanan pangan, salah satunya dengan diversifikasi pangan lokal.
Perilaku konsumsi pangan masyarakat ini, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus penyakit diabetes peringkat lima besar di dunia. Menyikapi fenomena yang sudah mengkhawatirkan tersebut, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) mengadakan acara “Talk Show Abdi Tani” edisi ke-2 secara zoom berjudul “Diversifikasi Pangan Lokal Pengganti Beras”. Talkshow ini menghadirkan narasumber Endang G. Lestari, peneliti utama dari BB Biogen dan Nurhafsah, peneliti muda dari BPTP Sulawesi Barat.
Pada kesempatan pertama, Endang Gati diberi kesempatan oleh host Eni Kustanti untuk menjelaskan materinya. Dalam materinya Endang Gati membahas tentang Sorgum sebagai salah satu pangan lokal rendah gluten yang dapat menurunkan gejala diabetes. Peneliti yang telah mengabdi di Kementan selama 38 tahun ini menjelaskan bahwa sorgum memiliki kandungan 73% karbohidrat, 35% protein dan sedikit betakarotin, juga mengandung antioksidan tinggi, kandungan glutennya rendah sehinga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Selain itu mengonsumsi Sorgum dapat mencegah penyakit stunting (kekerdilan) pada anak.
Tanaman sorgum sudah ditanam secara luas di Indonesia, misalnya di Nusa Tenggara Barat, Lampung, dan Gunung Kidul. Salah satu kelebihan tanaman sorgum adalah dapat tumbuh di lahan kering. Endang Gati menyampaikan bahwa sudah seharusnya masyarakat Indonesia menjadikan sorgum sebagai salah satu pangan alternatif pengganti beras.
Nurhafsah narasumber ke-2 memaparkan tentang Jepa. Jepa merupakan pangan lokal dari Sulawesi Barat berbahan dasar dari ubi kayu yang dapat dimanfaatkan menjadi pangan pengganti beras. Menurutnya, di daerah Provinsi Sulawesi Barat khususnya Suku Mandar, Jepa sangat digemari dan menjadi makanan dengan kearifan lokal. Kelebihan Jepa menurut Nurhafsah adalah mengandung 48,16% karbohidrat dan rendah sekali kandungan gulanya sehingga aman dikonsumsi khusus yang mengidap penyakit diabetes.
Peserta yang mengikuti talkshow ini lebih dari 100 orang. Antusiasme peserta terhadap topik ini cukup tinggi ditandai dengan banyaknya pertanyaan yang disampaikan melalui chat room.
Endang Gati dan Nurhafsah menyarankan bahwa sudah saatnya masyarakat mengurangi ketergantungan mengonsumsi nasi karena kandungan gulanya yang cukup tinggi. Disarankan juga terhadap petani untuk memulai menanam sorgum secara massal dan memperbanyak tanaman ubi kayu sebagai pengganti pangan beras. (Johanes).