Kunjungan edukatif yang penuh wawasan dilakukan oleh siswa SMPN 7 Bogor dalam program Library Tour ke Pustaka Kementerian Pertanian (Kementan) Pada 14 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi para siswa untuk mengenal lebih dalam tentang dunia literasi, khususnya dalam bidang pertanian.
Tya, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan ini, mengungkapkan antusiasmenya setelah menjelajahi berbagai koleksi buku di Pustaka Kementan. “Pertanian merupakan ilmu mengenal tanaman dan menjadi dasar kehidupan. Library Tour ke Pustaka seru banget! Bisa mengenal buku-buku terkait tanaman, jadi lebih banyak tahu dan menambah ilmu,” ujarnya dengan penuh semangat.
Sementara itu, Tirza siswa lainnya, mengungkapkan bahwa ilmu pertanian memiliki cakupan yang sangat luas. “Sejak dahulu pertanian sudah ada, dan ini dibuktikan dengan buku peninggalan era kolonial yang disebut buku Antikuariat. Di Pustaka ini, saya melihat bahwa buku-buku tersebut bisa dialihmediakan menjadi e-book melalui proses digitasi,” jelasnya. Ia pun merasa senang karena dapat menyaksikan secara langsung bagaimana literasi terus berkembang di era digital.
DWI Ariesta Yudibrata, guru SMPN 7 Bogor yang turut mendampingi para siswa, menjelaskan bahwa Library Tour ke Pustaka Kementan dipilih sebagai bagian dari metode pembelajaran di luar kelas. “Kami ingin menambah wawasan siswa dengan membawa mereka ke perpustakaan yang kaya akan sumber ilmu, terutama terkait sejarah dan perkembangan pertanian. Kami berharap kunjungan ini dapat menumbuhkan budaya literasi di kalangan siswa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, DWI Ariesta menambahkan bahwa pihak sekolah berencana untuk terus mendorong kegiatan literasi dengan mengarahkan siswa untuk belajar kelompok di perpustakaan. “Di SMPN 7 Bogor, kami sudah menerapkan budaya literasi dengan satu jam pertama di pagi hari wajib membaca buku. Di akhir tahun, setiap siswa harus menceritakan kembali apa yang telah mereka baca. Ini bertujuan untuk meningkatkan daya baca dan pemahaman siswa,” tambahnya.
Kegiatan Library Tour Pustaka Kementan ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang dunia literasi dan pertanian, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para siswa untuk lebih mencintai buku dan memahami sejarah pertanian di Indonesia. Dengan perkembangan zaman yang semakin maju, mereka diharapkan tetap menghargai dan menjaga warisan ilmu yang telah ada sejak dahulu kala. (TP)