Pahlawan tak harus perang, menyiapkan bahan pangan untuk negeri pun menjadi sebuah perjuangan. Alih fungsi lahan yang semakin masif, cuaca eksrem, serta baru mulai pulihnya perekonomian akibat pandemi menjadi sebuah perjuangan berat yang harus dilalui.
Didin Silahudin adalah sosok pemuda Desa yang rela berjuang , ia salah satu petani dari Kabupaten Cianjur yang yang menerapkan sistem budi daya proliga. Ada dua jenis cabai yang biasa ia tanam yaitu cabai besar dan cabai keriting. Untuk pemilihan varietas, disesuaikan dengan potensi wilayah dan tergantung kondisi lahan suatu daerah. Pak Didin menanam cabai di dataran tinggi yang cocok dengan keadaan lahannya, menurutnya penerapan proliga berpotensi mendapatkan hasil produksi cabai hingga 80 ton.
Pengepuran dengan menggunakan dolomit sangat penting dengan kondisi tanah yang tingkat keasamannya menurun akibat terus ditanami. Untuk meningkatkan ph tanah agar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut dengan cara menambahkan kapur dolomit. Pengukuran ph tanah yang ada di lahan untuk menentukan seberapa banyak dosis yang dibutuhkan. Ketika ph kurang dari 4, dalam satu hektar memerlukan 2,4 ton dolomit untuk meningkatkan ph tersebut.
Didin merekomendasikan kepada para petani untuk menerapkan sistem budidaya proliga karena dengan adanya sistem proliga ini sangat menguntungkan dengan peningkatan 30 - 40 % daripada budidaya yang biasa.