Cabai merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat dibutuhkan di kalangan masyarakat Indonesia dengan nilai ekonomis yang tinggi? Untuk mempertahankan mutu dan masa simpan cabai, diperlukan penanganan pasca panen yang baik dan benar. Maka dari itu, yuk simak tahapan-tahapannya!
Pengumpulan
Pada proses pengumpulan, cabai harus terlindungi dari sinar matahari langsung dan air hujan. Lakukan proses pendinginan untuk menurunkan panas yang terbawa dari lapangan hingga sama dengan suhu ruang. Kemudian berikan alas untuk penumpukan berupa terpal.
Sortasi dan Grading
Proses ini dilakukan untuk memilah cabai yang baik dengan cabai yang rusak seperti terbebas dari cacat/kerusakan serta hama dan penyakit. Kemudian dipilih berdasarkan keseragaman bentuk, kebersihan, bebas penyakit, kerusakan, ukuran, berat, dan panjangnya (grading). Untuk menghindari panas cabai, gunakan sarung tangan plastik.
Pengemasan
Proses ini dilakukan untuk melindungi produk dari faktor luar yang dapat mempengaruhi masa simpan. Selain itu, pengemasan juga berfungsi untuk menciptakan daya tarik bagi konsumen dan diberi label berisi informasi produk.
Penyimpanan
Proses ini dilakukan untuk memperpanjang masa simpan cabai. Simpan cabai pada suhu yang kering dan sejuk, sehingga dapat mengendalikan laju transpirasi (penguapan), respirasi (pernapasan), dan mempertahankan kesegaran.
Pengangkutan/transportasi
Pengangkutan untuk membawa hasil panen. Selama pengangkutan, cabai harus diletakkan secara teratur dengan mempertimbangkan ketinggian tumpukan kemasan sehingga produk tidak berubah bentuk. Produk cabai yang diangkut harus terhindar dari sinar matahari langsung selama pengangkutan. Suhu dan kelembaban di dalam alat pengangkut perlu dijaga terutama untuk perjalanan yang lebih 2,5 jam.
Selain dijual dalam bentuk segar, cabai dapat diolah menjadi berbagai olahan, salah satunya adalah Cabai Katokkon yang diolah menjadi saus cabai.
Pengolahan Cabai
Alat yang diperlukan dalam membuat saos cabai adalah
- 1kg cabai (500 gr lada katokkon, 500 gr cabai besar)
- 700 gr pisang kepok (mengkal)
- 2,5 liter air
- 50 gram bawang putih
- 100 gr gula pasir (secukupnya)
- 70 gr garam dapur (secukupnya)
- 5 gr merica bubuk
- 50 gr tepung maizena
- 5 gr natrium benzoat
- 20 ml asam cuka (4 sendok makan)
- Pewarna makanan jika diperlukan
Pilih cabai segar, buang bijinya lalu cuci bersih, kukus pada suhu sekitar 70-80 °C selama 5-10 menit. Cabai yang telah dikukus diberi air matang secukupnya lalu diblender sampai halus (sisihkan). Pisang yang telah direbus dicampur dengan air matang secukupnya lalu diblender sampai halus (sisihkan), Bawang putih yang telah dikupas dicuci bersih dicampur dengan air matang secukupnya lalu diblender sampai halus (Sisihkan), Campur semua bahan yang telah dilahluskan dan bumbu lalu masak pada suhu 80°-100°C sampai mendidih dan airnya berkurang. Masukan tepung maizena dan Natrium Benzoat yang telah dilarutkan dengan air matang secukupnya lalu aduk hingga rata. Tambahkan larutan cuka lalu aduk hingga tercampur rata. Angkat dan dinginkan lalu kemas dalam botol yang telah disterilkan.
Link terkait:
http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12742