Bagaimana membangun karakter pustakawan yang Mandiri, Kreatif dan Inovatif dalam menghadapi Tantangan di Era Revolusi Industri 4.0? Rektor Institut Teknologi Surabaya periode 2015-2019, Joni Hermana memaparkan jawabannya melalui presentasi dalam acara temu teknis yang di gelar Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka), pada 18-21 Juni 2019.
Joni menjelaskan bahwa saat ini perubahan akan terus terjadi termasuk perubahan paradigma perpustakaan. “Era Revolusi Industri 4.0 memunculkan istilah disruptif (disruption) yang memiliki makna bahwa perubahan tidak hanya terjadi pada cara atau proses bisnisnya saja namun perubahan juga terjadi pada fundamental bisnisnya yang berdampak 4D akibat teknologi disruptif.” Ujarnya.
Kemudian Joni menambahkan bahwa digitalisasi akan menjadi bagian sangat penting dalam kehidupan, sesuatu yang berkaitan dengan fisik akan menghilang, akan terjadi penurunan biaya produk dan layanan karena adanya digitalisasi, serta tidak ada batasan semua orang dapat mengakses.
Selanjutanya Joni mengungkapkan bahwa akan ada beberapa pekerjaan yang hilang akibat otomasi namun akan muncul beberapa pekerjaan baru selama periode 2015-2020. Joni juga memberikan pemahaman bagaimana pustakawan harus menyikapi dan mengatasi tantangan disrupsi tersebut, salah satunya yaitu dengan meningkatkan kompetensi.
Kompetensi yang harus dipersiapkan oleh pustakawan adalah perilaku dan nilai/values: inovatif, kritis dan spiritual, pengetahuan (knowledge), digitalisasi dan komputerisasi, kemampuan (competency), entrepreneurship serta keterampilan (skills) Kolaboratif dan teamwork.