Bertemu kawan lama atau yang biasa kita sebut reuni tentu sangat menyenangkan, apalagi teman seperjuangan waktu muda dulu, selama 33 tahun baru dipertemukan. Biasanya reuni dilaksanakan di hotel atau gedung pertemuan namun kali ini alumni SMA Negeri 1 Bogor angkatan 86 menggelar reuni sekalIgus halal bihalal di Museum Tanah dan Pertanian pada 22 Juni 2019, dengan mengangkat tema indahnya kebersamaan.
Halal bihalal ini dilaksanakan bertepatan dengan moment Idul Fitri beberapa minggu lalu. Hari Prian Utama salah seorang alumni mengatakan bahwa ia bersama teman-temanya memutuskan menggelar acara di Museum Tanah dan Pertanian karena ia kagum dengan keberadaan Museum Tanah dan Pertanian, “selama ini museum selalu dianggap kuno dan menyeramkan, untuk wilayah Bogor hampir semua museum masih seperti itu namun Museum Tanah dan Pertanian berbeda, kesan pertama ketika kami memasuki museum ini berubah 180 derajat, konsepnya sudah seperti di Luar Negeri dengan konsep modern apalagi ditambah dengan adanya edukasi mengenai pertanian 4.0.” Ujarnya
Kemudian ia menyarankan agar Museum di lengkapi oleh Café, sehingga pengunjung yang sudah Lelah berjalan-jalan di museum dapat beristirahat di café sambil bersantai menikmati makanan dan minuman. Selanjutnya ia menyampaikan bahwa rekan-rekan angkatan 86 sudah mendaftar sekitar 120 orang yang sudah conform hadir sekitar 90 %. Ia pun mengungkapkan bahwa rekan-rekannya sebagian besar sudah berhasil baik sebagai birokrat di pemerintahan maupun sektor swasta.
Mengawali acara, Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian yang juga Alumni SMANSA angkatan 86, Leli Nuryati mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekannya yang sudah menggunakan tempat di gedung Museum Tanah dan Pertanian, ”Rekan-rekan dipersilahkan memanfaatkan tempat ini sekaligus mempromosikan Museum Pertanian,” Ujarnya.
Museum ini terdiri dari Museum Tanah dan Museum Pertanian yang memiliki 4 galeri, yaitu galeri pangan dan peradaban, galeri kebijakan dan komoditas, galeri pertanian masa depan, serta galeri perternakan yang dilengkapi roof top dengan view gunung salak. "Semua rekan-rekan dapat berfoto karena banyak spot instagramable. Museum ini sebagai wahana edukasi dan wisata, serta memperkenalkan dunia pertanian karena tanpa pertanian kita tidak akan makan, semua konsumsi berasal dari pertanian meski sudah ada pembelian online tetap bahan bakunya dari pertanian.
Mohon disampaikan kepada generasi selanjutnya yang biasa dikenal generasi millennial yang sebagian besar tidak mengenal pertanian, semoga setelah datang kesini jadi mengenal pertanian, mumpung masih gratis yang penting bersurat resmi.”ujarnya