Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) menggelar acara Virtual Literacy (VL) tentang bagaimana menulis yang baik dan menarik agar pembaca mau membaca tulisan kita sampai akhir kalimat.
Eni Kustanti, Pranata humas Muda dari PUSTAKA didapuk menjadi moderator VL kali ini. Dalam pengantarnya, moderator mengajak peserta untuk menyimak materi dari ahlinya yang telah mendapatkan 18 penghargaan tingkat nasional dan penghargaan dari Jepang melalui tulisan-tulisannya. Narasumber tersebut adalah Muhammad Budiman juga merupakan Ketua Dewan Redaksi Majalah Sains Indonesia. Acara yang diselenggarakan pada Kamis, 21 Juli 2022 melalui Zoom Meeting serta dipancar luaskan melalui kanal Youtube PUSTAKA ini dimulai pukul 09:00 dan selesai 10:30 WIB diikuti oleh sekitar 400 orang.
Ifan Muttaqien, selaku Koordinator Kelompok Penyebaran Teknologi Pertanian, pada sambutannya menyampaikan bahwa ASN pertanian banyak melakukan kegiatan di lapang sehingga mempunyai sumber informasi yang layak untuk dibuat tulisan populer. “VL ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi ASN pertanian, khususnya dalam membangun budaya literasi (membaca dan menuliskan kembali)”, jelas Ifan.
Dalam pemaparan materinya, Budiman menjelaskan, ”menulis itu pada dasarnya adalah mudah dan menarik. Namun, tidak semua orang suka menulis karena tidak banyak orang yang dapat dengan mudah menuangkan pengalamannya ke dalam tulisan, apa lagi tulisan itu bersifat ilmiah. Tulisan ilmiah populer artinya harus mengikuti aturan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan teknik penulisan yang benar,” tegasnya. ”Dalam hal kiat menulis, hal yang perlu diperhatikan adalah isi dan penyajian tulisan dan mulailah menulis kapan dan di manapun. Bila ada peristiwa menarik, sebaiknya langsung dituangkan dalam tulisan. Pada saat menulis jangan perlakukan diri kita sebagai editor, gunakan panca indra untuk mendeskripsikan tulisan, bila sudah dirasa mantap segera kirim hasil tulisan ke media. Jangan berputus asa bila tulisan kita masih ditolak atau belum dimuat, teruslah menulis sampai tulisan kita diterima,”saran Budiman.
pada sesi tanya jawab, ada beberapa peserta yang bertanya secara raise hand. Selah satu penanya, Heru Prasetya dari Gunung Kidul Yogyakarta, menanyakan apabila judul harus singkat dan pendek, apakah boleh istilah atau nama sebuah benda yang panjang dipersingkat dalam sebuah judul?, Menjawab pertanyaan tersebut, Budiman menjelaskan ”ada dua dasar teori yang sering digunakan dalam menulis judul, pertama mempersingkat nama sebuah benda atau istilah, namun dijelaskan di dalam isi tulisan dan yang kedua, judulnya tetap ditulis panjang karena istilah atau nama benda tersebut mungkin belum dikenal umum oleh masyarakat.”
Pada akhir acara, Budiman menyemangati peserta untuk terus berkarya dalam tulisan, karena seperti motto”Practice Make Perfect”. Semakin sering dicoba akan ditemukan kesempurnaan dalam sebuah karya. Jangan menyerah bila tulisan kita belum dimuat atau bahkan langsung ditolak oleh media, berusahalah sampai diterima.
Bagi anda yang belum sempat mengikuti Simak rekamannya pada kanal Youtube PUSTAKA pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=Xp4LrooN1XA.
Pada kesempatan kali ini pun, PUSTAKA mengundang ASN insan pertanian untuk menerbitkan tulisan dalam sebuah buku. Informasi lebih lanjut dapat diakses pada Call of Paper dengan tautan https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/cfpbukupertanian/. (Johanes).