Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah mengubah segala kebiasaan dan tatanan kehidupan masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan sosial, termasuk perpustakaan. Menyikapi perubahan dalam pengelolaan perpustakaan, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) mengadakan kegiatan konferensi international pertama dengan tajuk “1st International Conference on Library and Informatioan Sciences (ICLIS 2021)” dengan tema “Library Trends in Post Covid-19 Pandemic Era”. Konferensi dilaksanakan selama satu hari pada tanggal 7 September 2021, diikuti oleh 19 pemateri berasal dari India, Filipina, dan Indonesia dan diikuti oleh lebih dari 550 orang peserta.secara daring.
Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pustakawan bagaimana pengelolaan perpustakaan di masa pascapandemi Covid-19. Melalui konferensi diharapkan PUSTAKA mendapatkan arah dan gambaran yang jelas tentang perubahan yang terjadi dalam pengelolaan perpustakaan. Kepala PUSTAKA, Abdul Basit dalam sambutannya menegaskan dengan adanya pandemi Covid-19, perpustakaan tidak lagi menunggu pengguna yang datang ke perpustakaan, namun harus mampu menjangkau dan melayani masyarakat untuk memfasilitasi transfer pengetahuan. “Pustakawan harus dapat menciptakan inovasi dalam memberikan layanan perpustakaan online’’, tegasnya.
Pembicara kunci pada acara ini, Kasdi Subagyono, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi ICLIS 2021, menyampaikan bahwa opsi layanan perpustakaan selama pandemi adalah berdamai dengan Covid-19, melalui penerapan kebersihan yang baik, memperkuat layanan jarak jauh, meningkatkan layanan digital melalui situs web. Di samping itu Kementerian Pertanian melalui PUSTAKA menyediakan layanan dalam format digital dan online, antara lain e-repositori Kementerian Pertanian, i-Tani, database jurnal online, pemutakhiran ilmu pengetahuan, dan live farming in action, video informasi pertanian untuk penyuluh, petani, dan pengguna lainnya.
Pembicara tamu (Invited Speakers) yang hadir yaitu Catherine Lavallee-Welch dari Bishop University Canada, yang merupakan President-elec Special Library Association (SLA) dan Prof. Kathleen Lourdes B. Obille dari School of Library and Information Studies, University of the Philippines Diliman.
Sembilan belas pemateri membagi pengalaman dan informasi melalui empat kelas paralel dengan berbagai tema menarik, di antaranya terkait pengelolaan perpustakaan, inovasi layanan perpustakaan, dan kompeteni pustakawan pascapandemi Covid-9. (Sutarsyah).