Harga karet alam yang terus meningkat telah menarik minat petani maupun investor untuk membangun kebun karet dengan menggunakan bibit unggul. Perkebunan karet tidak hanya dibangun diarea karet tradisional, tetapi juga di area bekas hutan tanaman industri (HTI) maupun daerah aliran sungai(DAS). Untuk konservasi lahan, pengembangan karet di kawasan DAS dapat dilakukan denganmenerapkan pola tanam menurut kontur dan penanaman tanaman sela semusim (tanaman pangan danhortikultura), tanaman kacangan penutup tanah, dan atau rumput alami.
Tanaman karet sangat prospektif dikembangkan di kawasan DAS. Pengaturan tata guna lahan,pemilihan klon unggul karet yang sesuai, disertai dengan penerapan kultur teknis yang tepat akanmemberikan dampak positif terhadap pelestarian lingkungan secara berkelanjutan, sekaligusmenghasilkan nilai tambah, menciptakan lapangan kerja bagi penduduk yang bermukim di kawasan DAS,dan menambah devisa negara.
Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang prospek pengembangan perkebunankaret di kawasan DAS, khususnya DAS Musi Sumatera Selatan. Pengelolaan kawasan DAS bertujuanuntuk mengatur tata guna lahan agar terjadi keseimbangan antara kebutuhan penduduk dengan lingkungandi kawasan DAS.
Artikel ini dimuat di Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian ---> Vol.32 No.4 Th. 2013. Jurnal tersebut dapat diakses secara gratis di situs web Pustaka.[mf/ebe]