Hari Rabu, 16 Maret 2022, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA) menyelenggarakan Pelatihan Seri #1 “Personal and Organization Branding”. Acara dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting. Peserta sebanyak lebih dari 100 orang terdiri dari pegawai PUSTAKA dan pustakawan serta pengelola perpustakaan lingkup Kementerian Pertanian. Narasumber Mawandi Noveriansyah dan Aris Subachtiar dari Orbitama Zentra, Training and Consulting. KaPUSTAKA, Gunawan, dalam sambutannya menyampaikan acara ini sangat bermanfaat bagi pustakawan untuk dapat lebih mengembangkan diri. Kreativitas dan kompetensi pustakawan perlu ditingkatkan sehingga lebih percaya diri dalam melaksanakan kerja. Branding diri yang bagus akan berdampak pada nilai positif branding organization. Personal dan organizational branding diperlukan untuk membangun citra diri di hadapan publik. Maka dari itu, harus dibentuk dengan hati-hati. “Personal dan organizational branding dapat diartikan upaya seorang individu/organsiasi dalam memasarkan karier, pengalaman, dan juga dirinya sendiri sebagai sebuah merek.” ungkap Gunawan.
Akhmad Syaikhu, Kepala Bagian Umum yang menjadi moderator dalam acara ini mengungkapkan pelatihan ini akan dilakukan secara berseri, diharapkan partisipan terus mengikuti seri berikutnya. Pelatihan berlangsung secara interaktif antara narasumber dan peserta. Narasumber mengajak partisipan untuk melakukan penilaian pada pribadi masing masing. Diberi contoh untuk minta pendapat dari rekannya secara jujur. Hal ini perlu untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan diri masing masing. Mengetahui kekurangan dan kelebihan diri akan membantu pribadi untuk berubah ke arah yang lebih baik.
Narasumber menekankan individu untuk menemukan karakter individu dengan mengevaluasi keunggulan, value dan potensi diri yang dimiliki. Untuk dapat menciptakan personal branding yang positif beberapa hal yang harus diperhatikan adalah meningkatkan penampilan (appearance), etika berperilaku serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Narasumber juga mengingatkan pentingnya networking untuk sinergi dalam melaksanakan kegiatan. Bagi team leader harus mampu memahami dan memetakan potensi anggota team untuk ditempatkan sesuai dengan passion dan karakter profilnya. Meskipun anggota tim memiliki low profile tetap dapat berkontribusi dalam membangun branding organisasi. Interaksi antara narasumber dan peserta berlangsung seru. Semua pertanyaan dari peserta tentang cara meningkatkan branding serta upaya membentuk tim dengan sumber daya yang beragam kapasitasnya dijawab dengan baik oleh narasumber. (Juznia dan Syaikhu).