Identitas Buku
Judul buku: Petunjuk Teknis Pembuatan Pestisida Nabati
Penyusun: Aji Ispatrika
Penerbit: Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, Kementerian Pertanian
Tahun terbit: 2019
Jumlah halaman: 22 p.
Link akses: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/9393
Resensi Buku
Pestisida nabati adalah bahan alami, seperti tumbuh-tumbuhan yang potensial digunakan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT). Pestisida nabati merupakan salah satu solusi ramah lingkungan dalam rangka menekan dampak negatif akibat penggunaan pestisida nonhayati yang berlebihan. Saat ini pestisida nabati telah banyak dikembangkan di masyarakat khususnya petani.
Bahan baku pestisida nabati yang alami/nabati membuat pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak mencemari lingkungan. Pestisida ini juga relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena residunya mudah hilang. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pestisida nabati berasal dari alam, dan mudah untuk diperoleh seperti empon-empon, mimba, mahoni, kunyit, biji srikaya, temulawak, dan lain-lain. Bahan-bahan pestisida nabati pada dasarnya bersifat menarik dan menolak serangga, dan juga menghasilkan racun, mengganggu siklus pertumbuhan serangga, dan juga pencernaan atau mengubah perilaku serangga.
Buku ini menyajikan panduan teknis pembuatan pestisida nabati, sebagai inovasi teknologi pertanian ramah lingkungan yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan). Pada Bab 2 dikemukakan bahan-bahan pembuatan pestisida nabati, yaitu ekstrak bahan alami dari tanaman mimba, mahoni, dan kunyit serta ditambah urine sapi dan asap cair. Selain itu deskripsi tanaman, manfaat, bagian tanaman yang digunakan (ekstrak daun, rimpang), serta alur pembuatan ekstrak daun, ekstrak rimpang, asap cair dan penampungan urine sapi disajikan. Tahapan pembuatan ekstrak adalah daun sebanyak 10 kg ditumbuk atau dicacah, kemudian direbus dengan perbandingan bahan dan air sebanyak 1:2, didinginkan selama 24 jam dan disaring, sehingga mendapatkan ekstrak daun.
Pada Bab 3 dibahas tentang formulasi pestisida nabati dengan perbandingan ekstrak daun mimba [1] : ekstrak daun mahoni [1] : ekstrak rimpang kunyit [0,2]: urine sapi [1 ] : asap cair [0,1] : dan air [1]. Semua bahan dicampur dalam satu wadah sambil diaduk hingga homogen. Kemudian disimpan dalam instalasi penyimpanan pestisida nabati, lalu dikemas dalam botol jika diperlukan.
Balingtan mengembangkan biopestisida dengan menambahkan bakteri Bacillus aryabathaii ke dalam pestisida nabati. Biopestisida adalah pestisida nabati yang di dalamnya mengandung mikroba tertentu baik berupa jamur, bakteri maupun virus. Pada Bab 4 diuraikan pembuatan biopestida dan kelebihan menggunakan pestisida nabati dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Buku ini menyajikan informasi ringkas terkait pembuatan pestisida nabati dan biopestisida dengan tahapan pembuatannya yang mudah dipahami dan dilakukan. Diharapkan keberadaan buku ini dapat dijadikan sebagai panduan pembuatan pestisida nabati sebagai teknologi ramah lingkungan dan menjadi solusi terbaik untuk menghasilkan produk pertanian yang aman dan sehat.(HeryatiS2022)