Apa yang terjadi jika rumput hijauan semakin sedikit? Tentu akan sulit mencari pakan, sebagai alternatifnya adalah dengan cara memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak. Salah satu limbah yang dapat dimanfaatkan adalah jerami.
Jerami padi merupakan limbah tanaman pertanian yang sangat potensial sebagai pakan hijauan terutama di daerah kering dan tandus. Pada musim penghujan, jerami padi diberikan dalam jumlah sedikit, sedangkan pada musim kemarau pada umumnya peternak memberikan jerami padi sebagai hijauan tunggal.
Jerami padi mengandung sedikit protein, lemak dan pati serta serat kasar yang relatif tinggi karena lignin dan silikanya tinggi. Untuk meningkatkan nilai kecernaan jerami padi dan jumlah konsumsinya. jerami padi perlu diberi perlakuan secara biologis dengan menggunakan probiotik.
Probiotik merupakan produk bioteknologi yang mengandung polimikroorganisme lignolitik, proteolitik, amilolitik, sellulolitik, Iipolitik dan nitrogen non simbiotik yang dapat memfermentasi jerami sehingga dapat meningkatkan kualitas serta nilai kecernaannya, selain itu kotoran sapi juga tidak berbau. Hal yang dilakukan saat fermentasi yaitu dengan cara aerobik (membutuhkan suasana adanya udara atau oksigen).
Bahan yang diperlukan, 1 ton jerami mentah, 6 kg probiotik dan urea 6 kg. Cara pembuatannya yaitu jerami ditumpuk setebal 30 cm, taburi dengan probitik dan urea secara merata. Tutup dengan terpal selama 1 minggu. Setelah beraroma wangi dan tidak bau busuk/berjamur, jerami layak dikonsumsi sapi. Keunggulan dari penggunaan pakan ini yaitu kotoran sapi tidak berbau. Selain itu kaya protein dan baik buat pencernaan sapi
Link terkait http://repository.pertanian.go.id/bitstream/handle/123456789/14605/Perbaikan%20kualitas.PDF?sequence=1&isAllowed=y