Virtual Literacy : Live Agriculture In Action kembali hadir di tayang perdana 10 Maret 2025. Virtual litercy bulan Maret mengangkat tema “Menelisik Kampung Durian Rancamaya".
Kegiatan yang dilakukan melalui zoom meeting ini dibuka oleh Muchlis, S.E, Kepala Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian. Dalam sambutannya, Muchlis mengapresiasi kegiatan Virtual Literacy dan berharap kegiatan ini menginspirasi bagi penyuluh dan petani. Proses dari hulu ke hilir dalam pengelolaan durian di Rancamaya menjadi contoh praktik baik bagi petani untuk menjadi kawasan terintegrasi sebagai kampung wisata durian.
Disiarkan secara langsung dari lokasi kampung Durian Rancamaya, Ahmad Arifin Ketua Taruna Tani Garuda Rancamaya mengajak audiense untuk mengenal Kampung Durian Rancamaya lebih dekat. Menjelaskan sejarah berdirinya Kampung Durian Rancamaya, proses budidaya program eduwisata, marketing digital dan media sosial untuk promosi. Kampung Durian Rancamaya juga menjadi tempat pelatihan bagi komunitas atau instansi untuk mendapatkan bimbingan proses pemanfaatan durian dari hulu sampai hilir baik mulai dari budidaya sampai pasca panen olahannya.
Agus Faisal, Penyuluh Pertanian Lapang Rancamaya, menginformasikan tentang perjalanannya mendampingi kelompok tani di Rancamaya. Faisal menggerakkan petani Rancamaya untuk bersama sama mengembangkan wilayah pertanian Rancamaya menjadi kawasan eduwisata. Merubah mindset masyarakat untuk berani berubah ke arah yang lebih baik dan mampu menerapkan inovasi teknologi dalam kegiatan pertanian.
Di penghujung acara, Pustakawan Listina, mengenalkan kegiatan Pustaka, sumber informasi pertanian dan cara aksesnya. Ahmad Arifin mengajak masyarakat untuk bangga menjadi petani yang mumpuni dan mampu berinovasi. Faisal selaku penyuluh lapang berharap kegiatan di Kampung Durian Rancamaya dapat ditingkatkan menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebagai lembaga pelatihan pertanian yang didirikan oleh petani yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan petani.
Ifan Muttaqin, yang didapuk menjadi moderator juga memandu peserta untuk berdiskusi. Peserta banyak bertanya tentang proses budidaya pertanian, mulai dari hal teknis terkait budidaya dan pemupukan. (JA)