Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian (BB PUSTAKA) terus berinovasi dalam memberikan layanan informasi pertanian kepada masyarakat. Kepala BB PUSTAKA, Muchlis, mengungkapkan bahwa pihaknya kini memanfaatkan media virtual sebagai sarana layanan literasi, salah satunya melalui program Virtual Literacy: Literasi Brigade Pangan pada 30 April 2025
Program ini bertujuan mendukung program prioritas Kementerian Pertanian, terutama Brigade Pangan. Brigade Pangan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian dengan mengedepankan pemanfaatan teknologi modern dan keterlibatan generasi muda.
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil pertanian, tetapi juga menekankan keberlanjutan ekosistem dan kemandirian pangan nasional, sejalan dengan target swasembada yang dicanangkan Presiden.
Salah satu potensi besar yang diangkat dalam program ini adalah optimalisasi lahan rawa, yang selama ini kerap dianggap sebagai lahan marginal. Dengan pendekatan teknologi dan pengelolaan tepat, lahan rawa bisa disulap menjadi lahan pertanian produktif, khususnya untuk komoditas strategis seperti padi, jagung, dan kedelai.
Dalam kegiatan tersebut, hadir Ani Susilawati, Penyuluh Pertanian Ahli Madya dari Balai Perakitan dan Pengujian Pertanian Lahan Rawa, yang memaparkan materi tentang penataan lahan rawa pasang surut tipe luapan B untuk pertanian berkelanjutan.
Ani menjelaskan bahwa lahan rawa pasang surut di Indonesia memiliki beragam karakteristik, seperti kandungan sulfat masam tinggi, pH rendah, lapisan pirit berisiko, kemiskinan hara, salinitas tinggi, dan drainase kurang baik.
Dalam acara tersebut, BB PUSTAKA juga menampilkan koleksi-koleksi literatur pertanian terkini yang dapat diakses masyarakat untuk memperkaya pengetahuan mengenai pengelolaan lahan rawa pasang surut secara berkelanjutan yang disampaikan oleh Roni Iskandar Pustakawan PUSTAKA
Pada sesi diskusi Petani lahan rawa pasang surut di Kecamatan Mesuji, Muaddin menyampaikan kendala yang dihadapi di wilyahnya. Serta Nurfianto yang tertarik menanyakan. berbagai teknologi perbaikan tanah melalui ameliorasi tanah, serta pengaruhnya. Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan. (JA/SO)