Kesalahan umum dalam penggunaan bahasa ternyata masih sering terjadi, bahkan di kalangan penulis profesional. Untuk itulah Pusat Perputakaan dan Literasi Pertanian menggelar workshop bertajuk “Menyunting Kebahasaan Meminimalisasi Kesalahan” pada 24 Oktober 2024 di Gedung Perpustakaan Pertanian dan Pengetahuan Digital (P3D).
Tujuan diadakan kegiatan ini agar para penulis di lingkup Kementerian Pertanian dapat membuat tulisan yang lebih berkualitas dengan meminamilisir kesalahan. workshop tersebut menghadirkan narasumber, Nasihin, ahli bahasa dan penyunting berpengalaman. Dalam paparannya ia membongkar rahasia menghindari kesalahan-kesalahan penulisan. Dari masalah tata bahasa hingga konsistensi penulisan, Nasihin mengupas tuntas langkah-langkah penting yang wajib diketahui agar sebuah tulisan tampil lebih jelas, menarik, dan enak dibaca.
Nasihin menjelaskan bahwa peran penyunting bahasa tidak hanya memperbaiki tata bahasa, tetapi juga menjaga agar naskah mudah dibaca dan menarik. "Seorang penyunting harus memastikan naskah memiliki keterbacaan yang baik dan tidak membingungkan pembaca," tegasnya.
Dalam sesi interaktif, Nasihin meminta peserta untuk mengoreksi kalimat-kalimat yang sering kali keliru digunakan, seperti "Hariku bahagia mendapat hadiah dari ayah" yang seharusnya "Hari ini aku bahagia mendapat hadiah dari Ayah." Sesi ini menarik antusiasme peserta, karena memberikan kesempatan untuk memperbaiki kesalahan yang sering terjadi.
Selain itu, Nasihin juga menyoroti pentingnya konsistensi dalam penulisan istilah, terutama saat menggunakan bahasa baku. Contoh yang diberikan adalah "Muhammad SAW adalah utusan Allah SWT," yang menurutnya penting untuk diikuti secara konsisten dalam setiap naskah.
Sesi tanya-jawab menambah dinamika acara ketika salah satu peserta menanyakan tentang penggunaan kata "organisir," yang ternyata tidak tercantum di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Nasihin menjelaskan bahwa jika suatu kata tidak ada di KBBI, besar kemungkinan kata tersebut belum baku.
"Kesalahan umum yang sering kita lihat sebenarnya mudah diperbaiki jika kita lebih teliti," tambah Nasihin, selanjutnya Nasihin menekankan pentingnya penyuntingan yang cermat dalam menjaga kualitas tulisan. Workshop ini memberikan wawasan berharga bagi para peserta, yang kini lebih memahami bagaimana bahasa yang tepat dapat meningkatkan nilai sebuah karya tulis. (PP)