Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi ancaman serius bagi para petani dalam meningkatkan hasil pertanian. Untuk mengurangi kerugian ekonomi dan menjaga kelestarian lingkungan, pendekatan yang lebih ramah lingkungan, seperti memanfaatkan musuh alami, menjadi solusi efektif dalam mengendalikan OPT.
Menyadari pentingnya pengetahuan ini, Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian (PUSTAKA) menggelar layanan informasi langsung kepada petani di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jumat (25/10/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 25 peserta yang dengan antusias mengikuti bimbingan teknis bertajuk “Pengenalan Agens Pengendali Hayati.”
Kepala Desa Ciasihan, Lilih N., dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif PUSTAKA yang telah mengadakan bimbingan teknis ini, yang dianggap sangat membantu petani dalam meningkatkan keterampilan mereka. Hal senada disampaikan oleh Ketua Kelompok Literasi, Ifan Muttaqien, yang menggarisbawahi peran PUSTAKA dalam menyediakan bahan bacaan untuk membantu masyarakat mencari solusi bagi permasalahan mereka.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Entis Sutisna, dalam sambutannya sekaligus membuka acara, menekankan pentingnya meningkatkan literasi petani, khususnya dalam memahami informasi teknologi pertanian yang relevan.
Acara dilanjutkan dengan materi dari Wildan Hadiwidana, Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Bogor Raya, yang memberikan pemahaman mendalam dan praktik langsung “Pembuatan Agens Pengendali Hayati.” Wildan memaparkan tentang berbagai jenis agens pengendali hayati, prinsip pengendalian hama terpadu (PHT), serta teknik pelestarian dan pemanfaatan musuh alami.
Para petani menyambut baik pelatihan ini dan mengaku mendapatkan wawasan baru, seperti pemahaman bahwa tidak semua serangga adalah hama. Sebaliknya, ada serangga tertentu yang menjadi musuh alami hama dan dapat membantu mengendalikan populasi OPT tanpa perlu penggunaan pestisida.
Tidak hanya serangga, para petani juga dikenalkan dengan agens pengendali hayati lain berupa mikroorganisme, seperti nematoda, cendawan, bakteri, hingga virus, yang berpotensi membantu petani dalam menjaga tanaman mereka dari serangan hama.
Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan literasi bagi petani, serta membantu mereka untuk memahami dan memanfaatkan potensi musuh alami dalam upaya pertanian yang berkelanjutan. (Rep ST-HS/Edit TP)