Deskripsi Buku
Judul: Tanaman Pangan Fungsional Kaya Antioksidan
Penulis: Made Jana Mejaya dkk.
Penerbit: IAARD Press
Tahun terbit: 2020
Jumlah halaman: 117 halaman
Link akses: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/15768
Resensi Buku
Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat berdampak pada meningkatnya kebutuhan pangan sehat, terutama masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas di perkotaan. Bahan dan produk pangan harus memenuhi aspek gizi dan sifat sensorinya. Sifat pangan fungsional spesifik yang berperan dalam kesehatan telah menjadi pertimbangan penting. Perkembangan pangan fungsional meningkat seiring dengan meningkatnya penderita penyakit degeneratif dan populasi lansia, pengembangan produk komersial, adanya bukti atas manfaat komponen pangan fungsional, dan berkembangnya teknologi pangan.
Mengonsumsi makanan dengan nutrisi dan protein yang baik berguna untuk kesehatan, sehingga dapat menikmati hidup dengan cara yang lebih sehat. Empat komoditas tanaman pangan fungsional antara lain ubi jalar, padi, jagung, dan kedelai mempunyai kadar antioksidan tinggi sebagai fungsi gizi dasar pangan dan bermanfaat bagi kesehatan. Di samping tiga komoditas tanaman pangan unggulan nasional (padi/beras, jagung, dan kedelai) tersebut, terdapat satu komoditas tanaman pangan yang memiliki prospek untuk dikembangkan secara nasional yaitu ubi jalar. Peran ubi jalar sebagai sumber karbohidrat kaya antioksidan untuk mendukung ketahanan pangan yang berorientasi bioindustri cukup strategis. Produktivitas ubi jalar lebih tinggi yaitu tiga kali lipat dibandingkan dengan produktivitas padi dan jagung. Ubi jalar juga dapat ditanam pada lahan yang kurang subur dibandingkan dengan padi, terutama di luar pulau Jawa yang masih tersedia lahan yang cukup luas untuk pengembangan ubi jalar.
Pangan fungsional adalah pangan dengan kandungan komponen aktif yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan, di luar manfaat zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya. Pangan fungsional harus memenuhi persyaratan sensori, nutrisi dan fisiologis agar dapat berguna untuk terapi beberapa penyakit. Sifat fisiologis dari pangan fungsional ditentukan oleh komponen bioaktif yang terkandung di dalamnya, antara lain serat pangan, inulin, antioksidan, prebiotik dan probiotik. Beberapa pangan fungsional mengandung senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat atau mencegah proses oksidasi molekul lain. Secara kimia, antioksidan merupakan senyawa pemberi elektron (electron donors). Secara biologis antioksidan merupakan senyawa yang mampu menangkal atau meredam dampak negatif oksidan dalam tubuh seperti kerusakan elemen vital sel tubuh.
Buku ini terdiri atas 6 Bab yang membahas perkembangan terkini hasil riset pangan fungsional, khususnya dari kelompok tanaman pangan (padi, jagung, kedelai, dan ubi jalar) yang dapat berperan sebagai sumber antioksidan yang tinggi. Bab 1 membahas tentang produksi pangan nasional, dan peranan pangan fungsional dan antioksidan. Bab 2 menguraikan tanaman pangan kaya antiosidan (ubi jalar, padi, jagung, kedelai), sedangkan varietas-varietas unggul tanaman pangan fungsional dijelaskan pada Bab 3. Pada Bab 4 dikemukakan teknologi budi daya tanaman pangan fungsional. dan Bab 5 menjelaskan produk olahan pangan fungsional kaya antioksidan. Bab 6 mengulas tentang diversifikasi pangan, mencakup diseminasi pangan fungsional kaya antioksidan dan pemanfaatan lahan suboptimal atau perkebunan.
Buku ini sangat sesuai digunakan sebagai pegangan bagi mahasiswa, peneliti, penyuluh, petani, produsen benih, serta pengambil kebijakan dalam pengembangan tanaman pangan fungsional kaya antioksidan di Indonesia. Diharapkan buku ini bermanfaat dalam pengembangan tanaman pangan fungsional kaya antioksidan guna mendukung diversifikasi pangan dan swasembada pangan berkelanjutan, serta tercapainya masyarakat yang sehat dan produktif.(HeryatiS2022)