Deskripsi Buku
Judul buku: Langkah SYL Mewujudkan Swasembada Beras di Tengah Tantangan yang Tidak Biasa
Penulis: Achmad Suryana dkk.
Penerbit: Kementerian Pertanian Republik Indonesia
Tahun terbit: 2022
Link akses: http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17443
Resensi Buku
Pasca pelantikan sebagai Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) sangat menyadari perlunya peningkatan produksi pangan strategis, terutama beras perlu terus diupayakan. Kendati produksi beras melibatkan jutaan rumah tangga petani, proses ini menghadapi tantangan seperti umur petani yang semakin menua (aging), luas petakan sempit, alih fungsi lahan, dan ketersediaan air, serta La Nina dan El Nino. Demikian juga dengan wabah pandemi Covid 19 yang berdampak pada pergerakan masyarakat dan refocusing anggaran untuk penanganan Covid 19. Menghadapi hal tersebut, SYL dengan cerdik membuka peluang bagi yang kreatif dan mau berpikir business not as usual. Pertama, semua tantangan dijadikan sebagai inspirasi dan motivasi dalam merancang upaya dan cara bertindak (program dan kebijakan). Kedua adalah mencari serta menyiapkan teknologi dan inovasi yang sesuai untuk mengatasi tantangan menuju keadaan yang lebih baik.
Untuk mengimplementasikan hal tersebut, SYL memaksimalkan indeks pertanaman, memanfaatkan lahan sub-optimal, memanfaatkan benih padi unggul spesifik agro-ekosistem, mengembangkan korporasi petani dan kawasan sentra produksi pangan (Food Estate), mengoptimalkan berbagai inovasi teknologi adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim, mempertahankan keberdayaan petani dalam ber-usaha tani, memanfaatkan teknologi digital dalam praktik usaha tani, memperlancar sistem distribusi, melaksanakan proyek padat karya, memperluas jaminan asuransi pertanian dan memudahkan akses petani terhadap Kredit Usaha Rakyat (KUR). Strategi “budget for agriculture” dibangun untuk memobilisasi anggaran non-APBN untuk mendukung pembangunan pertanian, utamanya pemanfaatan KUR dan melibatkan pelaku usaha (BUMN/Swasta).
Komando Strategis Pertanian (Kostratani) dibentuk dengan menjadikan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) kecamatan sebagai pusat informasi dan komunikasi interaksi petani-penyuluh, serta sebagai pusat koordinasi/pengendali pembangunan pertanian. Aktivitas dalam Kostratani dipantau melalui Agriculture War Room (AWR), dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui pencitraan satelit dan artificial intelligence. Selain itu strategi lima Cara Bertindak (5 CB), yang meliputi: (1) peningkatan kapasitas produksi, (2) diversifikasi pangan lokal, (3) logistik pangan, (4) pengembangan pertanian modern, dan (5) peningkatan ekspor tiga kali lipat juga diformulasikan dalam menjaga kontinuitas produksi dan ketersediaan padi.
Dengan berbagai hal tersebut, Kementerian Pertanian mampu mempertahankan jumlah produksi padi di atas 54 juta ton pada tahun 2020 dan 2021 yang menyebabkan surplus beras pada tahun tersebut masing-masing sebesar 2,13 juta ton dan 1,36 juta ton. Pencapaian SYL terkait swasembada beras diakui oleh berbagai lembaga internasional, antara lain International Rice Research Institute (IRRI) dan Food and Agriculture Organization (FAO).
Buku ini terdiri atas lima bab. Bab I berkaitan dengan manajemen SYL dalam mewujudkan swasembada beras, sementara Bab II menceritakan bagaimana SYL mengubah tantangan menjadi peluang. Pada Bab III dikemukakan bagaimana membuat strategi yang tepat dalam keterbatasan, sedangkan Bab IV mengenai kebutuhan terpenuhi, ketahanan pangan terjaga. Terakhir pada Bab V diuraikan pembelajaran manajemen SYL. Profil Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga disampaikan sebagai info tambahan.
Buku ini layak dibaca untuk para pelaku praktik pertanian, stakeholder, dan para pemangku kebijakan terkait pembangunan pertanian dalam memahami pemikiran dan strategi SYL untuk meningkatkan upaya keberlanjutan swasembada beras menuju pertanian maju, mandiri dan modern, yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan petani. (BEWE2022)