Ingin mangga berbuah lebat? Agar bisa berbuah lebat, maka buah mangga membutuhkan pupuk yang sesuai.
Secara umum, ada beragam jenis pupuk yang bisa digunakan pada proses perawatan dan pemeliharaan buah mangga. Pupuk ini harus diberikan secara tepat agar buah mangga tetap dapat berbuah di luar musimnya. Beberapa jenis pupuk buah mangga yang bisa digunakan antara lain kompos, NPK, pupuk hijau,KCL,ZA dan pupuk kandang.
Pemupukan tanaman mangga dibagi menjadi 2, pemupukan tanaman belum produktif (umur 1-4 tahun) dan pemupukan tanaman sudah produktif (umur 5-8 tahun).
Berikut adalah cara pemupukan yang dapat dilakukan:
- Pemberian pupuk dengan membuat galian alur/parit secara melingkar/persegi empat di kanan dan di kiri (bentuk huruf H) di tajuk terluar tanaman sedalam 10-20 cm, lebar disesuaikan kebutuhan.
- Pemberian pupuk dengan cara ditabur di sekeliling dalam tajuk, dengan dosis sesuai anjuran, kemudian timbun dengan tanah galian. Sedangkan penggunaan pupuk anorganik disarankan pupuk berjenis nitrat agar kandungan pupuk tidak menguap ke udara.
- Cara lain pemberian pupuk dengan cara ditugal 4 arah mata angin di luar tajuk yang digali 10-30 cm, taburkan pupuk ke dalam galian kemudian timbun kembali dengan tanah.
- Pemberian pupuk juga dapat dilakukan dengan cara pembuatan lubang biopori.
Tahapan Pemupukan Mangga yang Belum Produktif:
- Hitung jumlah pupuk yang dibutuhkan berdasarkan dosis pupuk dan jumlah tanaman.
- Sediakan pupuk yang akan digunakan, sesuai kebutuhan.
- Berikan pupuk anorganik dengan interval minimal 1 minggu dari pemupukan organik.
- Buat alur melingkar selebar tajuk tanaman atau buat alur di kanan dan kiri tanaman selebar tajuk (bentuk huruf H), pupuk ditabur kemudian ditutup dengan tanah.
- Lakukan penyiraman sesuai kebutuhan jika tidak dilakukan pada musim penghujan. Dokumentasikan setiap kegiatan pemupukan yang telah dilaksanakan.
Tahapan Pemupukan Mangga Fase Produktif:
- Hitung jumlah pupuk yang dibutuhkan berdasarkan dosis pupuk dan jumlah tanaman.
- Sediakan pupuk yang akan digunakan sesuai kebutuhan.
- Berikan pupuk anorganik dengan interval minimal 1 minggu dari pemupukan organik.
- Buat alur/parit secara melingkar di tajuk terluar (pupuk organik) dan di dalam tajuk (pupuk anorganik) sedalam 10-20 cm, lebar disesuaikan dengan kebutuhan, taburkan pupuk sesuai dosis dalam alur/parit, kemudian timbun dengan tanah galian.
- Lakukan penyiraman sesuai kebutuhan jika tidak ada hujan. Dokumentasikan setiap kegiatan pemupukan yang telah dilaksanakan.
Link terkait:
http://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/12456