Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor mengembangkan penelitian terkait jambu biji sebagai kandidat potensial pencegahan virus corona. Kedua perguruan tinggi tersebut pun tengah mencari dukungan perusahaan farmasi untuk memproduksi skala besar. Penelitian tersebut menggunakan metode bioinformatika dengan memanfaatkan basis data milik Laboratorium Komputasi Biomedik dan Rancangan Obat Fakultas Farmasi UI. Dengan total basis data sebanyak 1.377 senyawa, senyawa herbal dalam jambu biji dipetakan dan dikonfirmasi menggunakkan metode pemodelan molekuler untuk dievaluasi aktivitas anti virusnya.
Info terkait
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2619673781649622&id=1694602620823414