Deskripsi Video
Judul: Tingkatkan Produksi Kedelai dengan Pengelolaan Tanaman Terpadu
Produksi: Pustaka, Kementerian Pertanian
Narasumber: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah; CV Sujinah Grobogan; Poktan Margo Husodo, Tawang Harjo, Grobogan; Poktan Ngudi Rahayi II, Puwodadi, Grobogan
Tahun produksi: 2021
Link video: https://www.youtube.com/watch?v=62lJMBxlRpU
Sinopsis Video
Kedelai adalah salah satu tanaman pangan prioritas yang sudah menjadi kebutuhan pangan utama rumah tangga dan bahan baku utama industri. Oleh karena itu kedelai merupakan tanaman yang layak diusahakan. Hingga saat ini produksi kedelai dalam negeri belum mencukupi permintaan sehingga cita-cita Indonesia untuk swasembada kedelai belum tercapai. Pendekatan pengelolaan tanaman kedelai terpadu diharapkan meningkatkan produktivitas sehingga dapat mencapai swasembada.
Untuk mendorong produktivitas kedelai, pemerintah telah melakukan berbagai upaya inovasi teknologi seperti pengembangan lebih dari 86 varietas unggul seperti Anjasmoro, Grobogan, Agromulyo, Baluran dan Wilis. Walaupun demikian, produktivitas kedelai di sentra kedelai di Indonesia yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Lampung rata-rata masih 1,5 ton per hektar. Untuk itu, diperlukan proses produksi melalui pendekatan pengelolaan tanaman terpadu atau PTT. PTT merupakan upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui penerapan berbagai teknologi secara partisipatif bersama petani. Dengan pendekatan ini, peningkatan produksi kedelai sebesar 20 - 30%. Dengan PTT petani di Grobogan Jawa Tengah mampu meningkatkan produksi kedelai di atas rata-rata produktivitas kedelai nasional, yaitu 2,2 ton per hektar.
PTT mencakup penanaman kedelai dengan varietas unggul hingga pengolahan hasil panen. Untuk pemilihan varietas perlu diikuti panduan penggunaan varietas kedelai. Penggunaan benih bermutu dan berlabel mampu memberikan perbedaan panen sebesar 1 kuintal dibandingkan benih berharga murah. Persiapan lahan juga perlu dilakukan, baik untuk lahan sawah maupun lahan kering. Untuk meningkatkan pH tanah pada lahan kering masam perlu dilakukan pengapuran menggunakan dolomit atau kalsit 2 minggu sebelum tanam. Gulma perlu disiangi dengan cara dicangkul atau disemprot herbisida 1 minggu sebelum tanam. Inokulasi benih dengan bakteri Rhizobium juga perlu dilakukan untuk tanah yang baru pertama kali ditanami kedelai.
Untuk mendapatkan hasil yang tingggi, perlu diperhatikan populasi dan kerapatan tanaman yang tergantung pula pada varietas, kesuburan lahan, dan musim tanam sehingga diperoleh populasi per hektar yaitu 350 - 500 ribu tanaman. Benih kedelai ditanam pada lubang tanam dengan kedalaman 2-3 cm, 2 biji per lubang. Kemudian tutup lubang tanam dengan pupuk kompos. Lakukan penyulaman untuk menjaga populasi. Pengairan selama 15 - 30 menit perlu dilakukan pada saat tidak ada hujan terutama pada awal pertumbuhan dan pada masa pembentukan bunga hingga pengisian polong. Penyiangan dilakukan pada umur 2 - 3 minggu dan setelah tanaman berbunga harus dilakukan bersamaan dengan peninggian bedengan. Pemupukan dilakukan dengan cara tabur pada lahan kering musim hujan dan disemprotkan ke daun pada lahan sawah pada musim kemarau.
Panen dilakukan ketika kedelai berumur 75 - 100 hari sejak masa tanam atau ketika daun dan polong kedelai telah menguning dan rontok. Pemanenan dilakukan dengan memotong pangkal batang menggunakan sabit bergerigi. Selanjutnya dilakukan pengeringan biji di bawah sinar matahari, merontokkan biji, dan pengeringan kembali sampai kadar air biji mencapai kisaran 12%.
Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan karung plastik untuk biji konsumsi atau dengan kantong platik dengan ketebalan 0,08 mm dengan kadar air berkisar 9 - 10% untuk benih kedelai.
Video ini sangat diperlukan untuk mengatasi isu kelangkaan kedelai melalui peningkatan produksinya. Disamping itu, terkait juga dengan upaya pemerintah dalam mencapai swasembada kedelai. Dalam video ini diuraikan secara terinci pengelolaan tanaman terpadu kedelai, tahapan-tahapan dan upaya yang harus dilakukan agar diperoleh produktivitas tinggi. Bahkan diberikan teladan dari petani di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah yang telah mampu meningkatkan produktivitas kedelai hingga mencapai 2,2 ton lebih di atas rata-rata produktivitas nasional. (BEWE2022)