Deskripsi Video
Judul video: Proliga Tingkatkan Produksi Tanaman Cabai
Sumber info: Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Produser: PUSTAKA, Kementerian Pertanian
Tahun produksi: 2021
Link akses: https://www.youtube.com/watch?v=qPCgBDU8v_I&t=9s
Sinopsis
Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas pertanian strategis karena kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Cabai merupakan tanaman sayuran unggulan nasional yang mempunyai daya adaptasi dan nilai ekonomi tinggi. Selain sebagai sayuran, kandungan capsaicin pada cabai dipercaya mampu menjadi obat kanker di masa depan. Guna mencapai target ekspor cabai, Kementerian Pertanian meluncurkan teknologi Proliga (produksi lipat ganda), yaitu melipatgandakan produktivitas cabai dari 8,77 ton/ha menjadi 20 ton/ha.
Dalam penerapan teknologi Proliga cabai, terdapat lima komponen yang harus diperhatikan, yaitu penggunaan varietas unggul, persemaian sehat, peningkatan kepadatan populasi tanaman, pengelolaan tanah, hara dan air, dan pengendalian OPT secara terpadu. Selain keterampilan dan modal yang cukup, banyak faktor yang perlu diperhatikan untuk keberhasilan usaha tani cabai, seperti syarat tumbuh, varietas, cara bercocok tanam, pengendalian opt, bahkan penanganan pasca panen tanaman.
Tanaman cabai dapat tumbuh dan mampu beradaptasi dengan baik di dataran rendah hingga ketinggian 1500 m dpl; suhu udara berkisar antara 25O – 27 OC pada siang hari dan 18O – 20 OC pada malam hari; tanah dengan drainase dan aerasi tanah cukup baik; tanah gembur, remah, dan mengandung bahan organik serta bebas dari gulma. Terdapat 150 jenis varietas cabai yang beredar di Indonesia. Segala jenis varietas dapat digunakan untuk teknologi proliga, hanya saja perlu diperhatikan potensi wilayah dan kondisi lahannya.
Setelah memilih varietas cabai, tahap pertama budi daya tanaman cabai adalah menyiapkan persemaian. Persemaian dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, kuat dan seragam. Dibutuhkan 150 - 300 g /ha benih dengan daya tumbuh lebih dari 90%. Benih direndam dalam larutan 1 ml/ liter propamokarb hidroklorida selama 1 jam. Benih yang mengambang dibuang. Media persemaian adalah campuran tanah halus dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Pada bedengan persemaian diberi naungan atau atap plastik. Penyiangan dan penyiraman dilakukan pada sore hari. Tanaman dipotong dua helai daun dan siap dipindahkan ke lahan setelah tumbuh cabang baru.
Pengolahan lahan dimulai dengan membersihkan sisa tanaman dan sampah, kemudian dicangkul dengan kedalaman 30-40 cm dan dibiarkan terkena sinar matahari selama dua minggu. Antara bedengan dibuatkan jarak atau parit. Pada lahan yang bersifat masam perlu diberikan dolomit. Pupuk dasar perlu diberikan sebelum ditutup mulsa plastik. Lubang tanam dibuat menggunakan alat pelubang mulsa berdiameter 10 cm.
Penanaman cabai dilakukan pada sore hari. Isi setiap lubang tanam secara selang seling 2 dan 1 bibit. Pasang ajir untuk mencegah tanaman roboh. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan pembuangan tunas di sela-sela daun; pengairan leb, penyiraman manual maupun irigasi tetes; pemupukan lanjutan; serta pengendalian OPT dengan sanitasi inang, pengamatan rutin, pencabutan tanaman, penanaman tanaman penghadang dan aplikasi biopestisida.
Panen dilakukan pada umur 60 hingga 75 hari setelah tanam dengan interval 3 hingga 4 hari dalam satu minggu. Buah dipanen pada pagi hari, dipilih buah yang benar-benar tua. Buah dipetik bersama tangkainya. Sortasi dan pengemasan dilakukan pada hasil panen. Pastikan hasil panen memenuhi kriteria yang diinginkan konsumen. Dengan proliga cabai, petani bisa mendapatkan keuntungan sampai 16 juta ha/bulan atau meningkat 30-40% dibandingkan dengan bertanam cara biasa.
Video ini mampu memberikan panduan terinci kepada petani untuk melipatgandakan produksi cabai. Walaupun informasinya berasal dari penelitian, tetapi mudah dicerna oleh petani karena telah menggunakan bahasa popular disertai dengan contoh dan gambar. (BEWE22)