Kementerian Pertanian menyelenggarakan Gelar Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian yang digelar mulai tanggal 24 � 26 Februari 2015 di Auditorium Gedung F, Kementerian Pertanian, Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperkenalkan teknologi maupun sarana pengolahan dan produk hasil olahan pertanian. Acara ini dibuka oleh Inspektur Jenderal Ir. R. Aziz Hidayat, MM yang mewakili Menteri Pertanian.
Badan Litbang Pertanian ikut berpartisipasi dalam bentuk pameran teknologi dengan menampilkan inovasi teknologi pendukung komoditas padi dan jagung mulai dari proses produksi hingga produk pascapanennya. Selain itu juga ditampilkan alat mesin berupa mesin penepung, mesin pengayak tepung, beberapa varietas padi dan jagung, berbagai olahan berbahan dasar jagung untuk pangan hingga bioetanol. Ditampilkan pula hasil olahan limbah pertanian padi dan jagung seperti briket arang, sekam padi serta biofoam dari ampok jagung. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian (PUSTAKA)menampilkan berbagai informasi tentang inovasi pertanian berupa publikasi hasil penelitian dan pengembangan pertanian dalam bentuk leaflet, boklet, jurnal ilmiah, publikasi lainnya. PUSTAKA juga menampilkan koleksi video teknologi pertanian serta demo layanan perpustakaan melalui internet.
Selain Badan Litbang Pertanian, pameran inovasi teknologi juga diikuti oleh mitra penghasil alat mesin pertanian, mulai dari mesin pengolah tanah, mesin tanam otomatis hingga mesin pengolah hasil seperti Rice Milling Unit (RMU), serta berbagai produk pertanian berupa makanan dan minuman. Selain pameran inovasi teknologi, pada hari pertama juga diselenggarakan seminar yang mengangkat tema Penerapan Teknologi mendukung Swasembada Pangan,Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing, yang menampilkan nara sumber dari Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Pengusaha serta IPB. Seminar ini diikuti oleh berbagai stake holder baik pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga swasta.
Gelar Penerapan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian mencoba mendapatkan solusi khususnya dalam menghadapi adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)yang akan diberlakukan mulai akhir tahun ini. Sebuah produk pertanian saat ini dituntut untuk memiliki mutu yang baik, serta harga yang kompetitif, sehingga penggunaan sumber daya yang efisien serta teknologi tepat guna mutlak diperlukan. Agroindustri juga didorong untuk dikembangkan di pedesaan yang berbasis sumber daya lokal dengan prinsip zero waste, agar produk pertanianyang dihasilkan memiliki milai tambah. Penggunaan teknologi serta alat dan mesin juga harus terus ditingkatkan guna meningkatkan efisiensi dan daya saing harga di pasar nasional bahkan dunia.