Judul | : |
Standar Operasional Prosedur Budi Daya Temulawak Kabupaten Sukabumi |
Penyusun | Promosiana, A., dkk. | |
Penerbit | Direktorat Sayuran dan Tanaman Obat | |
Tahun Terbit | 2019 | |
Jumlah Halaman | 53 p. | |
Link Akses | https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/c1050ac8-cd50-47b8-bcd4-6a97b9b36960/content |
Temulawak merupakan jenis tanaman herbal dan sudah dikenal masyarakat sebagai rimpang yang berkhasiat untuk kesehatan. Berbagai olahan temulawak sudah banyak ditemukan seperti tepung, minuman instan, kue kering, manisan, dodol atau sebagai pewarna alami makanan. Temulawak mempunyai peluang besar untuk dikembangkan. Salah satu hal penting dalam pengembangan adalah melalui cara budi daya yang baik untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil optimal. Standar operasional prosedur harus diterapkan dalam budi daya sebagai acuan.
Buku yang bertajuk “Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Temulawak Sukabumi” ini disusun sebagai pedoman dalam budi daya temulawak. Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu lokasi yang sudah menerapkan SOP budi daya temulawak. Penyusunan SOP ini mengacu kepada penerapan SOP budi daya temulawak spesifik lokasi Sukabumi. Acuan yang digunakan berdasarkan sumber ilmiah dan hasil validasi beberapa prosedur/cara berbudidaya temulawak. Sumber tersebut antara lain dari Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika, Pusat Studi Biofarmaka IPB, serta pengalaman petani temulawak di Kabupaten Sukabumi dan Purwakarta.
Buku ini terdiri dari 10 bab, disusun secara berurutan mulai dari pemilihan/penetapan lokasi budi daya temulawak. Tujuannya adalah untuk mendapatkan lokasi yang agroekosistemnya cocok. Prosesnya melalui beberapa tahapan mulai dari validasi; alat dan bahan, data agroklimat, potensi wilayah dan altimeter; informasi pokok; prosedur kerja dan sasaran.
Bab 2 tentang pemilihan benih dengan tujuan agar tersedia kualitas benih yang menjamin stabilitas dan kepastian hasil. Prosesnya melalui beberapa tahapan yaitu validasi; menentukan alat dan bahan (benih, pisau dan abu); berbagai informasi pokok tentang benih; prosedur kerja dan sasaran. Kemudian bab 3 tentang prosedur penyemaian benih. Tujuannya untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang serentak/seragam. Prosesnya melalui beberapa tahapan validasi yaitu alat dan bahan (benih, jerami/sekam, abu dapur, zat desinfektan, pengatur tumbuh, peralatan cangkul, gembor dan ember); 6 hal penting informasi pokok; prosedur kerja dan sasaran.
Bab 4 tentang penyiapan lahan, penaman, pemupukan, pemeliharaan, pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), serta pemanenan dan bab terakhir yaitu tentang pascapanen. Masing-masing dibahas secara lengkap dengan tahapan prosedur yang sama dimulai dari definisi dan tujuan masing-masing materi, kemudian validasi, menentukan alat dan bahan, informasi pokok, prosedur kerja dan sasaran.
Penyajian buku ini cukup ringkas dan mudah dimengerti dengan tahapan yang jelas pada setiap materi pembahasan. Penjelasan dilengkapi gambar yang semakin memudahkan pembaca memahami isi. Form catatan setiap kegiatan ada dalam lampiran sebagai pelengkap panduan. Namun bab pendahuluan dalam buku ini tidak ada sehingga pengetahuan awal pembaca sebagai wawasan menjadi kurang lengkap. Buku ini cukup penting sebagai pedoman budi daya temulawak bagi para peminat dan pelaku usaha. (DA’23)