Judul |
: |
Optimasi Lahan Rawa Akselerasi Menuju Lumbung Pangan Dunia 2045 |
Penyunting |
: |
Masganti, dkk. |
Penerbit |
: |
IAARD Press |
Tahun terbit |
: |
2020 |
Jumlah halaman |
: |
432 p. |
Link akses |
: |
https://repository.pertanian.go.id/items/ee4d43a9-272d-46ab-8fb4-7d8172a50ae8/full |
Upaya mewujudkan Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia (LPD) tahun 2045 tidaklah mudah. Sektor pertanian tidak bisa terlepas dari beberapa benturan kepentingan di antaranya masalah lingkungan, ketersediaan tenaga kerja, semakin menciutnya lahan produktif, dan permodalan.
Lahan rawa dinilai mempunyai potensi besar sebagai sumber pertumbuhan produksi pangan untuk mewujudkan Indonesia menjadi LPD 2045. Lahan rawa luasnya mencapai 34,12 juta hektar dan sekitar 9,54 juta hektar berpotensi untuk pengembangan pertanian. Oleh karena itu, diperlukan teknologi pengembangan lahan rawa dengan menerapkan sistem pertanian terpadu modern dan berkelanjutan dalam skala luas. Teknologi yang diterapkan berbasis pada teknologi maju ramah lingkungan, efisien, dan dilengkapi dengan sarana prasarana pendukung dari persiapan lahan, budi daya, panen sampai pasca panen.
Buku ini mengemukakan berbagai informasi serta teknologi pengelolaan lahan dan budi daya pertanian di lahan rawa, temasuk aspek sosial ekonomi dan kelembagaannya. Penyusunannya dibagi dalam enam bab. Bab I sebagai pendahuluan mengemukakan sekilas tentang program ”Serasi sebagai jalan menuju Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045.
Bab II mengemukakan aspek perbaikan dan peningkatan infrastruktur serta tata kelola air untuk pertanian di lahan rawa. Bahasan Teknologi Produksi Tanaman pada Bab III menguraikan tentang peluang dan potensi dari tanaman pangan dan upaya peningkatan produksi secara komprehensif meliputi komoditas (padi dan sagu). Kedua, kinerja penggunaan sarana produksi (pupuk hayati), dan potensi wilayah perbatasan sebagai kawasan strategis ekspor.
Bab IV membahas Teknologi Pengelolaan Lingkungan yang mencakup aspek pemanfaatan bahan organik, perbaikan kualitas air, potensi lumpur, aspek perubahan iklim serta dampak terhadap degradasi lahan dan emisi gas rumah kaca. Bab V menjelaskan tentang Partisipasi dan Kelembagan Petani. Terakhir, Bab VI sebagai penutup mengemukakan tentang pemikiran pentingnya katalisasi atau perspektif dalam percepatan peningkatan produksi hingga terwujudnya LPD tahun 2045.
Informasi dalam buku ini disajikan secara ilmiah dengan menghadirkan data dan hasil berbagai kajian. Buku ini layak dibaca untuk para pengambil kebijakan, akademisi, mahasiswa, dan para pelaku usaha pertanian. Diharapkan kehadiran buku ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Tentunya juga sangat berguna dalam memajukan pengembangan lahan rawa untuk pembangunan pertanian di masa datang.(HS2023)