Judul : Optimalisasi budi daya kakao Mamuju : Integrasi dengan budidaya ternak kambing berdasarkan filosofi pertanian bioindustri
Penulis : Ketut Indrayana
Penerbit : Agro Industri Mandiri
Tahun terbit : 2020
Jumlah halaman : 140 halaman
Link akses : https://repository.pertanian.go.id/server/api/core/bitstreams/ab2814a4-7fe8-4cb7-b017-07dccf6c9de1/content
Kakao merupakan komoditas perkebunan penting dalam perekonomian nasional, tidak hanya sebagai sumber pendapatan masyarakat tetapi juga mampu mendatangkan devisa bagi negara. Indoonesia sebagai produsen kakao terbesar dunia sempat menduduki peringkat tiga besar pada tahun 2014 namun prestasi itu terus menurun dikarenakan beberapa hal.
Pada dasarnya kakao sangat prospektif untuk dikembangkan di Indonesia, perkebunan kakao telah memberi lapangan kerja mulai dari sektor produksi, pengolahan hingga perdagangan. Komoditas kakao mampu berperan sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah pedesaan. Sentra produksi kakao, seperti di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Selatan dan daerah sekitarnya.
Budidaya kakao di daerah Mamuju masih dilakukan secara konvensional, tanpa masukan input teknologi yang memadai sehingga produktivitasnya belum optimal. Hal tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang untuk mengintervensi budidaya kakao dengan inovasi teknologi dan rekayasa kelembagaan. Salah satu upaya pemerintah dilakukan dengan integrasi budidaya ternak kambing berdasarkan filosofi pertanian bioindustri.
Buku ini terdiri dari delapan bab membahas eksistensi kakao dan upaya optimalisasinya untuk meningkatkan kinerja budidaya kakao. Didahului informasi tentang eksistensi dan keragaan kakao di level nasional, sebaran luas tanaman dan produksi kakao di Kabupaten Mamuju serta peran dan status kakao Mamuju dalam perspektif kakao nasional.
Pembahasan fokus pada kinerja budidaya kakao diawali dengan mengungkapkan performa tanaman dan klon bibit unggul. Penerapan budidaya mulai dari aspek pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan penyulaman hingga rehabilitasi tanaman diuraikan pada baba tiga.
Pembahasan aspek panen hingga menjadi produk yang siap jual dibahas pada bab empat. Sedangkan pada bab lima dikemukakan kerangka pemikiran melakukan integrasi kakao. Disampaikan pengertian, konsep integrasi serta aplikasi integrasi kakao dengan ternak kambing yang diinisiasi BPTP Sulawesi Barat.
Selanjutnya dibahas juga kegiatan budidaya kakao didasarkan pada filosofi pertanian bioindustri. Bagian pertama mengemukakan pokok pokok pikiran tentang pertanian bioindustri dan bagian kedua menguraikan praktik pertanian bioindustri di lapangan, juga membahas tentang budi daya ternak kambing dalam perspektif integrasi dengan budidaya kakao.
Pada bab tujuh, dikemukakan strategi dalam peningkatan optimalisasi budidaya kakao, identifikasi potensi, peluang dan kendala. Di bagian akhir dikemukakan langkah strategis peningkatan optimalisasi.
Sajian komprehensif dalam buku ini, ditulis dari pengalaman penulis melaksanakan kegiatan pertanian bioindustri di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat serta sumber lain yang relevan. Buku ini layak sebagai sumber pengetahuan dan sebagai inspirasi untuk keperluan adopsi teknologi di wilayah lain. Buku ini akan lebih sempurna jika dilengkapi dengan contoh pembahasan analisa ekonominya. Secara keseluruhan buku ini merupakan informasi yang berharga bagi pelaku usaha dan masyarakat umum yang ingin mempelajarari lebih dalam tentang budidaya kakao. (DA’24)