Judul : Membangun Rice Estate untuk Kesejahteraan Petani
Penyusun : Delima Hasri Azhari; Kusno Hadiutomo
Penerbit : IPB Press
Tahun Terbit : 2021
Jumlah Halaman : 303 halaman
Link akses : https://kikp-pertanian.id/pustaka/opac/detail-opac?id=65492
Pertanian padi di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk lahan yang semakin terbatas, pertumbuhan jumlah penduduk, perubahan iklim, dan ketidakpastian harga pasar. Selain itu, ketidakstabilan politik dan ekonomi global akibat perang memicu terjadinya krisis pangan dunia. Untuk mengatasi tantangan ini diperlukan pengembangan inovasi yang revolusioner dan radikal seperti pembangunan rice estate (food estate), sebagai salah satu upaya untuk mempertahankan swasembada pangan berkelanjutan.
"Membangun Rice Estate untuk Kesejahteraan Petani" menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Buku ini menjelaskan bagaimana pembangunan rice estate dapat mengoptimalkan penggunaan lahan, meningkatkan hasil panen, dan meningkatkan taraf hidup petani.
Latar belakang, tujuan, posisi strategis serta manfaat pembangunan kawasan rice estate disajikan secara singkat pada awal bab. Konsep pembangunan rice estate dibahas pada bab dua, dimana rice estate didefinisikan sebagai kawasan persawahan padi yang dikembangkan melalui pembukaan lahan sawah baru berskala luas (± 5.000 hektare). Rice estate dikelola secara professional dan modern, dengan penerapan mekanisasi, digitalisasi serta smart farming untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya saing produk.
Inovasi teknologi persawahan padi. Rendahnya tingkat pemahaman dan adopsi inovasi teknologi oleh petani memerlukan pendekatan spesifik lokasi untuk mendorong modernisasi pertanian. Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang didasarkan pada kajian kebutuhan dan peluang, serta menerapkan prinsip terpadu, sinergi, spesifik lokasi dan partisipatif. Proses budidaya padi hingga pascapenen dijelaskan dengan detail, termasuk studi kasus teknologi budidaya padi di beberapa negara Asia pada bab ketiga.
Bab selanjutnya membahas teknologi pemanfaatan hasil samping rice estate yang berupa menir, dedak/bekatul, sekam dan jerami dengan beberapa teknologi inovasi, untuk menghasilkan produk samping kualitas baik dan pemanfaatan maksimal.
Kesesuian lahan untuk rice estate, mencakup karakter dan kualtias tanah, evaluasi sumber daya lahan serta klasifikasi kesesuian lahan yang dijelaskan secara teoritis pada bab lima.
Potensi pembangunan rice estate pada lahan bukaan baru dibahas pada bab enam. Diawali dengan kriteria pembukaan lahan yang harus memenuhi syarat teknis dan non teknis. Potensi luas lahan dilihat dengan membandingkan antara data luas lahan yang sesui dengan data penggunaan lahan yang ada saat ini yang disajikan per pulau dan per provinsi. Analisis sosial ekonomi serta pengelolaan lahan secara berkelanjutan menyempurnakan pemabahasan di bab ini.
Cara pembukaan dan penyiapan lahan sawah (land clearing), termasuk tahapan dan metode yang bisa diterapkan. Penyiapan lahan sawah beserta fasilitas jalan usaha tani dijelaskan secara teknis dan teoritis disertai contoh dalam bab tujuh
Buku disajikan sangat komprehensif dilengkapi dengan analisis kelayakan juga struktur organisasi serta implikasi kebijakan sebagai penutup dalam sajian buku ini. Buku ini layak sebagai bahan referensi bagi akademisi, peneliti, pengambil kebijakan serta praktisi pertanian yang ingin mendalami konsep ini. (DA’24)