Judul |
: |
Keamanan Biopestisida: Kunci Sukses Komersialisasi |
Penulis |
: |
Supriadi, Rohimatun, Miftakhurohmah |
Penerbit |
: |
IAARD Press |
Tahun terbit |
: |
2022 |
Jumlah halaman |
: |
118 p. |
Link akses |
: |
https://repository.pertanian.go.id/items/c12817ad-9ee5-4f58-bf5e-1a24ce392a37 |
Pengendalian hama dan penyakit tanaman menggunakan biopestisida maupun kombinasi dengan pestisida kimia, menjadi strategi pengendalian hama terpadu (PHT). Cara ini banyak dikembangkan untuk pertanian berkelanjutan di seluruh dunia.
Namun, dalam praktiknya di lapangan masih terbatas jumlah produk biopestisida yang sudah terdaftar. Salah satu penyebabnya adalah karena produk yang dikembangkan masih tidak stabil keefektifannya dan belum memenuhi persyaratan keamanan.
Biopestisida (pestisida berbahan alami) telah banyak diteliti dan beberapa telah dikomersialisasi. Biopestisida dapat menjadi alternatif pengendalian hama dan penyakit tanaman di masa depan karena Indonesia memiliki megadiversifikasi kekayaan hayati tanaman dan mikroba. Keterbatasan produk pestisida diantaranya karena sedikitnya penelitian tentang keamanan biopestisida. Informasi keamanan biopestisida sangat penting supaya tidak membahayakan manusia, hewan, dan lingkungan.
Buku ini memuat informasi tentang metode pengujian keamanan biopestisida.. Kemudian menguraikan secara ringkas beberapa metode identifikasi agen hayati mikroba, baik secara konvensional maupun molekuler. Bagian buku terdiri atas 11 bab. Bab I menjelaskan secara umum dampak buruk penggunaan pestisida kimia berlebihan.. Hal ini telah mendorong peneliti untuk mencari alternatif pestisida yang lebih aman. Selain itu diuraikan keunggulan biopestisida dan beberapa kendala pengembangannya.
Bab 2 menjelaskan pengertian biopestisida, pengelompokkan biopestisida yang berasal dari bahan alami, serta kriteria keamanan dari produk biopestisida. Selanjutnya Bab 3 dibahas 3 jenis biopestisida yaitu biopestisida nabati (dari tumbuhan), biopestisida dari mikrob, biopestisida dari bakteri dan virus.
Bab 4 menginformasikan dasar hukum dan peraturan terkait dengan pendaftaran pestisida, bahan-bahan pestisida yang akan dikomersialkan, serta keamanan biopestisida. Selain itu disajikan informasi tentang database keamanan biopestisida, khususnya agens hayati mikrob.
Bab 5 membahas uji hemolisis dan hipersensitivitas. Pengujian hemolisis digunakan sebagai indikator awal keamanan produk terhadap manusia dan hewan. Sedangkan uji hipersensitivitas sebagai indikator patogenisitas terhadap tumbuhan.
Pada Bab 6 dikemukakan indikator atau parameter yang digunakan untuk menilai gejala fitotoksisitas individu yang mengacu pada standar EPPO. Selain itu diuraikan beberapa metode yang dapat digunakan untuk pengujian fitotoksisitas. Bab 7 membahas uji toksisitas terhadap musuh alami yang merujuk pada metode standar Hassan yang terdiri atas tiga tahap, yaitu pengujian laboratorium, semi lapangan, dan lapangan.
Bab 8 mengetengahkan resistensi terhadap antibiotik dan reaksi alergi, serta metode untuk menguji reaksi alergi. Pada bab 9 dibahas tentang isolasi dan identifikasi mikrob agens hayati secara konvensional. Bab 10 membahas tahapan kegiatan karakterisasi molekuler agens (yang lain disamakan) hayati secara umum yang meliputi penyiapan sampel, isolasi DNA, amplifikasi DNA secara PCR, sikuensing, dan analisis sikuen.
Pada bab terakhir dibahas tentang teknik penyiapan simplisia bahan pestisida nabati yang dapat mengacu pada pedoman umum pascapanen bahan baku obat tradisional. Kegiatan teknologi penanganan pascapanen bahan baku tanaman, meliputi sortasi awal/sortasi basah, penyucian dan penirisan, perajangan, pengeringan, sortasi akhir/sortasi kering, pengkelasan (grading) dan penimbangan, pengemasan, pelabelan, serta penyimpanan.
Buku ini ditulis oleh peneliti Badan Litbang Pertanian yang berpengalaman dalam penelitian biopestisida, sehingga buku ini layak menjadi salah satu referensi bagi para peneliti dan akademisi. Kehadiran buku ini akan menambah khasanah ilmu tentang biopestisida, sekaligus memacu lebih banyak penelitian dan pengembangan sampai menjadi produk komersialnya.(HS2023).