Judul | : | Budi Daya Jeruk Nipis Citrus aurantifolia |
Pengarang | : | Ernawati, H.R., dkk. |
Penerbit | : | Pertanian Press |
Tahun Terbit | : | 2023 |
Jumlah Halaman | : | 72 p. |
Link | : | https://repository.pertanian.go.id/items/5440da4f-76db-4ab9-9e54-9be8a6578a34/full |
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) merupakan tumbuhan buah tropis yang mudah tumbuh dengan rentang agroklimat yang luas. Jeruk ini banyak dibutuhkan masyarakat karena nilai manfaatnya. Berbeda dengan jeruk yang pada umumnya dikonsumsi langsung, jenis jeruk ini dimanfaatkan sari buahnya oleh masyarakat sebagai minuman segar berkhasiat dan untuk berbagai keperluan seperti obat keluarga, bumbu dapur, bahan pangan olahan serta kosmetika. Kebutuhan jeruk nipis yang tinggi merupakan prospek yang bagus untuk dibudidayakan.
Jeruk nipis belum dibudidayakan dalam skala luas dan masih terpencar-pencar, sehingga pengelolaan secara terpadu belum maksimal bila dibandingkan dengan jenis jeruk lainnya. Benih yang masih menggunakan varietas lokal, serangan organisme penganggu tanaman, harga fluktuatif, dan kontinuitas produk merupakan hambatan yang mengakibatkan produktivitas kurang optimal. Dengan dirilisnya buku ini akan menjawab permasalahan di atas sehingga produktivitas meningkat dengan mutu produk yang lebih baik serta berkelanjutan.
Buku ini terdiri dari 9 bab, bagian pendahuluan buku ini memuat informasi penerapan budi daya dalam praktik hortikultura yang baik dilaksanakan melalui tahapan pengelolaan lahan, benih, tanah dan/atau media tanam, pupuk dan/atau bahan aditif lain, penggunaan air, bahan kimia dan/atau pestisida. Semua tahapan tersebut secara spesifik komoditas, dipandu melalui SOP/ Pedoman Budidaya.
Mengenai keragaan komoditas dimulai dari pengembangan kawasan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura dengan strategi yang bertujuan untuk membentuk kawasan menjadi sentra-sentra part of excellent. Pengembangan kawasan sayuran dan tanaman obat terintegrasi dari on farm sampai off farm sehingga petani dapat meningkatkan daya saing dan nilai tambah dari komoditas sayuran dan tanaman obat yang diusahakan. Analisis SWOT, data produksi dan ekspor, morfologi tanaman dan syarat tumbuh, manfaat jeruk nipis serta target produksi dan mutu, secara rinci dibahas pada bab 2.
Pemilihan dan penyiapan benih dibahas dalam bab 3. Benih jeruk bermutu adalah benih jeruk bebas dari patogen sistemik tertentu termasuk Huanglongbing (HLB). Sama seperti induknya yaitu varietas batang atas dan batang bawah dijamin kemurniannya. Tahapan proses produksinya berdasarkan program pengawasan dan sertifikasi benih yang berlaku.
Penyiapan lahan dibahas khusus di bab 4, terdiri dari pembersihan lahan sekaligus pengelolaan lahan dengan dilakukan plotting memasang ajir sesuai jarak tanam yang ditentukan. Pengelolaan lahan miring dengan kimiringan diatas 30% wajib dilakukan konservasi sampai lahan siap digunakan. Bab 5 membahas cara tanam dan langkah-langkah dalam melakukan penanaman.
Pemeliharaan tanaman yaitu dilakukan setelah tanam meliputi pengairan, penyulaman, penyiangan, pemangkasan, penjarangan buah serta pemupukan dan pengapuran. Masing masing hal tersebut dijelaskan secara aplikatif ringkas dan terperinci dalam bab 6.
Pengendalian enam hama utama dan sebelas penyakit utama pada tanaman jeruk nipis dibahas dalam bab 7, terkait gejala, penyebab serta pengendalianya. Bab 8 mengenai cara panen yang paling tepat secara kompulasi, kimia dan visual. Terakhir tentang pascapanen yang meliputi pencucian, sortasi serta grading.
Buku pedoman ini sangat aplikatif bisa dijadikan tambahan referensi dan acuan bagi petani, penyuluh dan pemangku kepentingan lainya dalam melakukan usaha agribisnis jeruk nipis. Kekuatan buku ini dilengkapi dengan lampiran mengenai diskripsi varietas serta analisis usahatani bagi yang ingin lebih mendalami. (DA’23)
(Baca Juga: Beradaptasi Terhadap Perubahan Iklim pada Sektor Pertanian)