Judul : Bertanam Bawang Merah Tak Kenal Musim
Penulis : Tim PUSTAKA
Penerbit : IAARD Press
Tahun terbit : 2017
Jumlah halaman : 108 p.
Link akses : https://repository.pertanian.go.id/items/24521512-e67c-4413-90b2-45fc35cf178c
Bawang merah termasuk komoditas hortikultura unggulan yang sudah sejak lama dibudidayakan petani. Pemanfaatannya terutama sebagai bumbu masakan. Selain sebagai bumbu dan pelengkap makanan, bawang merah telah turun-temurun dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan makanan untuk terapi kesehatan (food therapy). Sebagai bumbu, bawang merah tidak tergantikan dengan bahan lain sehingga permintaannya terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Pertanaman bawang merah terdapat hampir di seluruh provinsi di Indonesia dengan sentra produksi berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Barat. Namun sayang, tanaman bawang merah umumnya hanya diusahakan pada musim kemarau sehingga pada puncak panen, stok berlimpah dan harga jual jatuh. Sementara pada musim hujan terjadi kekurangan stok sehingga dilakukan impor untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri.
Berbagai program upaya khusus dilakukan Kementerian Pertanian dalam peningkatan produksi bawang merah untuk menjamin ketersediaan sepanjang tahun dan menstabilkan harga. Beberapa upaya khusus tersebut antara lain ekstensifikasi lahan di luar Pulau Jawa, penanaman bawang merah di luar musim (off season), penggunaan varietas unggul (spesifik lokasi, tahan penyakit, umur tanaman genjah, ukuran umbi besar, dan dapat ditanam pada musim hujan), serta penerapan teknologi panen dan pascapanen misalnya teknologi penyimpanan untuk daya tahan hingga 8 bulan.
Sejak teknologi penanaman bawang merah di luar musim diterapkan oleh petani, khususnya di daerah-daerah sentra produksi, kebutuhan bawang merah pada bulan Februari–Mei dapat dipenuhi sehingga impor dapat dihentikan. Sebaliknya pada bulan puncak panen, untuk menstabilkan harga bawang merah, petani mengekspor kelebihan produksinya ke mancanegara.
Buku ini terdiri atas 10 bab. Bab 1 merupakan pendahuluan sebagai pengantar buku. Pada Bab 2 diuraikan morfologi, area tanam dan produksi, nilai gizi dan manfaat bawang merah. Varietas unggul dan benih bawang merah bermutu dikemukakan pada Bab 3. Teknologi budi daya bawang merah mulai perencanaan tanam sampai pemeliharaan serta budi daya bawang merah off season diuraikan pada Bab 4 dan Bab 5. Bahasan tentang True Shallot Seed terdapat pada Bab 6. Pengendalian hama penyakit utama bawang merah dikemukakan pada Bab 7, panen dan pascapanen pada Bab 8, serta aneka produk olahan bawang merah diuraikan pada Bab 9, serta Bab 10 merupakan penutup.
Buku ini sangat informatif menyajikan secara komprehensif terkait bawang merah. Informasi yang dimuat dalam buku ini diharapkan dapat dijadikan bekal dan menambah wawasan para penyuluh di lapangan tentang inovasi teknologi budi daya bawang merah. Inovasi tersebut diharapkan dapat diterapkan secara utuh dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani sekaligus menyukseskan program pemerintah untuk swasembada pangan di Indonesia.(HS2023).