Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di dunia. Jenis kopi yang ditanam di Indonesia antara lain arabika, robusta, dan liberika. Kopi arabika berdaun kecil dan tebal dan ditanam pada ketinggian 1000-1500 mdpl, kopi robusta berdaun lebar dan tipis dan ditanam pada ketinggian 40-900 mdpl, kopi liberika berdaun lebar dan tebal dan umumnya ditanam pada lahan gambut.
Produksi dan mutu kopi umumnya dipengaruhi oleh faktor varietas, tinggi tempat penanaman, pengelolaan kebun, pemupukan, teknik panen, dan teknologi pasca panen. Pemberian pupuk untuk pohon kopi tidak bisa dilakukan sembarangan karena bisa memengaruhi laju produkivitas tanaman. Pupuk harus diberikan pada waktu yang tepat dengan cara yang benar dan dosis yang sesuai. Langkah tersebut dilakukan untuk emaksimalkan kinerja pupuk dalam menyuburkan pertumbuhan tanaman.
Untuk pemupukan sendiri, tanaman kopi dipupuk dengan tujuan:
- Meningkatkan mutu.
- Agar produksi stabil dan
- Mengatasi keadaan ekstrim seperti kekeringan.
Jenis pupuk yang bisa digunakan ada dua, yaitu pupuk buatan dan pupuk alami. Pupuk alami yang digunakan adalah fosfat alam, kapur CaCO3, dan dolomit. Sementara itu, pupuk buatan yang digunakan adalah urea, TSP, SP-36, KCL, dan kleserit.
Pupuk diberikan 2 kali dalam setahun, yaitu pada saat awal musim hujan dan akhir musim hujan. Pemberian pupuk sebaiknya tidak dilakukan pada saat musim hujan karena pupuk akan tercuci oleh aliran air hujan sebelum tanaman menyerap unsur haranya. Aplikasi pemupukan tanaman kopi sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. (Dhira)
Link terkait
https://pertanian.lumajangkab.go.id/berita/tips-menanam-dan-memupuk-tanaman-kopi-yang-efektif