Bagaimana mengolah limbah padi menjadi lebih bernilai? Limbah padi yang merupakan bahan sisa dari proses penggilingan padi dapat diolah menjadi briket. Dalam masa panen biasanya diperoleh sekam 20 - 30%, dedak 8 - 12 %, dan beras giling 50-63,5% dari bobot awal gabah. Kadar selulosa sekam yang cukup tinggi dapat menjadikan pembakaran lebih merata dan stabil. Secara ringkas langkah pembuatan briket ini terdiri dari tiga tahapan yaitu pembuatan arang sekam padi, pembuatan briket dan pengeringan.
Bahan yang dibutuhkan:
- Sekam padi;
- Cerobong, sebagai media pembakaran sekam, kapasitas 15 kg/jam;
- Kayu api, sebagai bahan bakar pada proses pengarangan sekam.
Cara Pembuatan :
- Siapkan tempat untuk pembuatan arang sekam dan buat bara api, kemudian bara api ditutup dengan cerobong;
- Tutupi cerobong dengan sekam kering, pembakaran terjadi tanpa menimbulkan api sehingga lambat laun sekam padi mengalami perubahan warna;
- Bila sekam sudah berubah warna menjadi hitam, angin-anginkan dan siap dijadikan briket sekam padi.
Pengeringan ;
Setelah menjadi briket lakukan pengeringan dengan media penjemuran terbuat dari papan/kayu.
Cara pengeringan:
- Briket hasil cetakan diletakkan secara teratur di atas permukaan kayu penjemuran;
- Penjemuran dengan sinar matahari;
- Lama pengeringan tergantung dari kondisi cuaca/sinar matahari.
Cara Penggunaan
Untuk penggunaan briket sekam padi diperlukan kompor khusus briket dan minyak tanah atau kertas sebagai pemicu api.
Langkah-Iangkah penggunaan kompor briket sekam padi sebagi berikut:
- Siapkan kompor briket;
- Tata briket dalam kompor;
- Nyalakan api dengan menggunakan kayu atau kertas yang sudah disiram dengan minyak tanah;
- Tunggu hingga kondisi nyalanya stabil;
- Kompor siap digunakan.
Sumber : Kementerian Pertanian-Balitbangtan-BB Pasca Panen
Link Terkait
http://pascapanen.litbang.pertanian.go.id/id/NW/20220110094639/0.html