Mengurangi penggunaan pestisida kimia memang tidak mudah, karena pestisida tersebut dianggap efektif oleh petani dalam membasmi hama. Cara mengurangi pengaruh buruk pestisida dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati. Lalu apa kelebihan dan kekurangan pestisida nabati ?
Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Nabati
Pestisida nabati memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Beberapa kelebihannya yaitu pertama ramah lingkungan karena bahan pestisida nabati mudah terurai. Kedua, dapat dibuat sendiri oleh petani karena bahan bakunya tersedia di sekitar lokasi Ketiga, biaya pembuatannya terjangkau.
Kelemahan pestisida nabati adalah daya tahannya singkat karena mudah berubah dan terurai. Oleh karena itu, volume aplikasi harus direncanakan dengan cermat agar efisien. Kedua, konsentrasi larutan yang dihasilkan tidak konsisten karena sangat bergantung pada tingkat kesegaran bahan baku sehingga diperlukan standar pengolahan bahan baku yang berbeda untuk tiap jenis tanaman dan standar aplikasi bagi pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Selain itu, tidak dapat diproduksi secara besar-besaran.
Beberapa Jenis Tanaman yang dapat dimanfaatkan menjadi pestisida nabati adalah :
Nimba
Tanaman nimba mengandung berbagai macam bahan aktif, seperti azadirachtin, meliantriol, salanin, dan nimbin. Kandungan bahan aktif tertinggi terdapat pada bagian biji. Tanaman ini dapat digunakan untuk mengendalikan OPT Ulat, Wereng dan Tungro.
Serai Wangi
Serai wangi dikenal sebagai tanaman obat tradisional, bahan kosmetik, serta dapat digunakan sebagai insektisida, bakterisida, fungisida, dan nematisida. Senyawa aktif tanaman ini berbentuk minyak atsiri, yang terdiri atas senyawa sitral, sitronela, geraniol, mirsena, nerol, famesol, metil heptenol, dan dipentena. Tanaman ini dapat mengendalikan Tribolium sp., Sitophilus sp., Callosobruchus sp., Me loidogyne sp., dan Pseudomonas sp.
Bakung
Bakung bakung telah lama digunakan sebagai bahan obat tradisional. Tanaman ini dapat digunakan sebagai bakterisida dan virusida. Senyawa dari tanaman ini mengandung alkaloid yang terdiri atas likorin, hemantimin, krinin, dan krianamin. Tanaman ini bermanfaat untuk menekan atau menghambat pertumbuhan Fusarium oxysporum.
Mindi
Mindi banyak digunakan dalam industri sebagai bahan baku sabun. Tanaman ini dapat digunakan sebagai insektisida, fungisida, dan nematisida. Kandungan senyawa aktifnya antara lain adalah margosin (sangat beracun bagi manusia), likosida, flavonoid, dan agikon . Tanaman ini dapat digunakan untuk mengendalikan OPT seperti Hidari irava, Spodoptera litura, S. abyssina, Myzus persicae, Orseolia oryzae, Alternaria tenuis, Aphis citris, Bagrada crucifera, Blatella germanica, kecoa, jangkrik, kutu, belalang, Heliothis virescens, H. zea, Helminthosporium sp., Holotrichia ovata, Locusta migratoria, Meloidogyne javanica, Nephotettix virescens, Nilaparvata lugens, Ostrinia furna calis, Panonychus citri, Sogatella furcifera, Tribolium castaneum, Tryporyza incertulas, dan Tylenchus filiform is.
Piretrum (Krisan)
Tanaman ini banyak ditanam di pekarangan (taman) dan juga sebagai obat mata. Tanaman ini dapat berfungsi sebagai insektisida , fungisida , dan nematisida. Senyawa aktif tanaman ini (pada bunga) bersifat racun kontak yang dapat memengaruhi sistem saraf pusat serangga dan menghambat perkembangan serangga dengan penetasan telur. Tanaman ini dapat digunakan untuk mengendalikan Aphis fabae, Aphis gossypii, Helopeltis sp., Cricula trifenestrata, Plutella xylostella, Hyalopterus pruni, Macrosiphum rosae, DrosophiIla spp., Empoasca fabae, ulat jengkal, Thrips, Choristhoneouro pinus, Doleschallia polibete, Agrotis ip s ilo n , Callo sobruch uschinensis, Carpophilus hemipterus, kecoa, Cryptoiestes pussillus, Corcyra cephalonica, Crocidolom iabinotlis , Dysdercus cingulatus, Earias insulana, Epilachna varivestis, Fusarium sp., Locusta migratoria , lalat rumah, Nephotettix virescens, Nilaparvata lugens, Ophiomya reticulipennis, Planococcus citri, Rhizoctonia solani, Sclerotium rolfsii, Sitophilus sp., Spodoptera litura, Tribolium sp., Helicotylenchus sp., Meloidogyne sp., Pratylenchus sp., dan Tylenchus filiformis.
Link Terkait