Tepung ubi jalar dapat digunakan sebagai pengganti terigu. Proses pembuatan tepungnya relatif mudah. Tepung ubi jalar dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk produk makanan olahan sehingga dapat menghemat pemakaian terigu dan gula.
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) termasuk tanaman yang cukup tinggi produksinya di Indonesia. Tanaman ubi jalar dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi. Area panen ubi jalar di Indonesia setiap tahunnya seluas 229.000 hektar tersebar di seluruh provinsi, baik di lahan sawah maupun tegalan dengan produksi rata-rata nasional 10 ton per hektar. Tingginya jumlah produksi ubi jalar berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber pangan berbasis karbohidrat sebagai alternatif diversifikasi pangan.
Tepung ubi jalar adalah salah satu produk olahan ubi jalar yang cukup potensial, mempunyai penampakan mirip dengan tepung terigu, Sifat fungsionalnya cenderung mendekati terigu dibandingkan dengan sagu dan tepung beras. Perbedaan utamanya dengan tepung terigu, adalah tidak mengandung gluten yang dapat mengembangkan atau memekarkan produk pangan olahan.
Menurut hasil penelitian, untuk menghasilkan tepung berkualitas baik, sawutan/irisan sebelum dikeringkan direndam dalam larutan metabisulfit. Ubi jalar dapat disimpan sampai 6 bulan. Rendemen tepung ubi jalar dapat mencapai 20-30 % tergantung pada varietas.
Suhu pengeringan yang digunakan untuk menghasilkan tepung yang berkualitas baik perlu diperhatikan. Keuntungan pengeringan pada bahan pangan yaitu bahan menjadi lebih awet, volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah proses pengangkutan sehingga biaya produksi menjadi lebih murah. Sisi kerugiannya antara lain terjadinya perubahan-perubahan sifat fisik seperti; pengerutan, perubahan warna, kekerasan, dan kualitas organoleptiknya menjadi rendah.
Pengeringan dengan suhu tidak dikontrol akan menurunkan mutu tepung, menyebabkan perubahan senyawa yang terdapat didalam bahan pangan sehingga akan berpengaruh pada sifat fisik tepung yang dihasilkan (Muchtadi, 2008). Proses pembuatan tepung ubi jalar adalah sebagai berikut:
- Pengupasan kulit ubi untuk memisahkan kulit dengan daging ubi ungu.
- Ubi ungu yang telah dikupas langsung dimasukkan ke wadah yang berisi air bersih dan lakukan pencucian untuk menghilangkan getah
- Pemotongan ubi menjadi bagian-bagian tipis dengan ketebalan ± 1 cm atau disawut mengunakan alat sawut untuk mempercepat proses pengeringan
- Selanjutnya umbi direndam dalam larutan meta bisulfit 0.20% selama 15 menit
- Ubi selanjutnya ditiriskan dan ditata rapi pada nampan/baki pengering, dan diletakkan pada rak-rak pengering dalam mesin pengering tray dryer atau langsung dijemur di sinar matahari
- Setelah proses pengeringan, ubi jalar digiling dengan mesin penggiling tepung dengan ukuran sesuai standar SNI, yaitu 80 mesh
Menurut hasil penelitian, pengolahan ubi jalar menjadi tepung dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani ubi jalar dan menciptakan industri di pedesaan. Tepung ubi jalar yang merupakan produk setengah jadi mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industri pangan.
Sumber:
- Rumahrupute, Boetje. Tepung Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Industri Pangan. 2007. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku
https://repository.pertanian.go.id/handle/1234 56789/9519
- Natasha, Retno. Uji Fisik Dan Organoleptik Pada Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas var Ayamurasaki).2022.Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/18114