Kesuksesan wirausaha muda Rina Rosdianawati, dalam mengelola peternakan sapi perah dan produk olahannya, bermula dari keprihatinannya terhadap harga susu di peternak Kota Cimahi yang sangat rendah, sekitar Rp 4.500-Rp 4.700, harga tersebut dinilai belum dapat menutupi harga pakan sapi perah.
Rina menggagas berdirinya kelompok peternak sapi perah dan kelompok olahan susu yang berada dalam satu wadah, yakni Sentra Susu Cipageran yang berada di Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara Kota Cimahi. Rina juga mendorong motivasi para peternak sapi perah agar dapat mengembangkan usaha pengolahan dan mengembangkan kelembagaan kelompok, Gabungan Kelompok Peternak.
Dalam menjalankan usaha pengolahan susu, Rina melibatkan ibu-ibu di kelompok. Ibu-ibu sangat antusias sehingga kegiatan ini menjadi salah satu cara dalam pemberdayaan Perempuan. Kini berbagai macam varian produk olahan pangan telah berhasil diproduksi, antara lain susu pasteurisasi sebanyak 700 cup per hari, yoghurt sebanyak 200 botol seminggu, permen karamel sebanyak 12 kg per minggu, dan kerupuk susu yang dijual berdasarkan pesanan.
Disamping produk pangan, ada juga produk olahan non pangan yang dihasilkan yakni sabun susu yang berkhasiat menghaluskan kulit yang telah dipasarkan di Jakarta dan Lampung. Produk olahan Sentra Cipageran ini juga telah memiliki ijin edar PIRT dan Halal.
Kelompok peternak sapi perah yang tergabung dalam binaan beranggotakan sebanyak 80 peternak dengan populasi sebanyak 800 ekor. Rata-rata kepemilikan per anggota adalah 6-14 ekor dengan produksi susu rata-rata 15 liter/ekor/hari. Produksi susu dari kelompok sebagian besar dijual ke KPSBU Lembang dengan harga susu per/liter ± Rp 6.200,-, sedangkan kalau produksi susu kelompok dibeli oleh gerai-gerai hasil olahan susu dengan harga ± Rp 7.200,-. Jadi ada selisih Rp 1.000,-.
Produksi susu juga sebagian diolah untuk diversifikasi usaha kelompok yaitu pengolahan susu dalam berbagai bentuk produk. Produk terdiri atas minuman, seperti susu pasteurisasi, yoghurt dan kefir serta makanan ringan seperti permen/karamel susu, kerupuk susu, cheestick susu, bolu susu cipageran dan sabun susu dengan merek dagang “Chaimilksoap”.
Kisah sukses Rina berbekal ilmu sebagai lulusan Sarjana Peternakan lulusan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran tahun 2003. Pengalaman dan kesabarannya, dalam mendampingi kelompok binaannya dengan menanamkan tekad pada dirinya, bahwa dalam bertugas tidak semata-mata hanya untuk mencari keuntungan pribadi, akan tetapi bagaimana memberikan pelayanan yang optimal kepada pemberdayaan masyarakat.
Disamping itu Rina tidak menempatkan dirinya sebagai artis bagi kelompok, namun bagaimana potensi dan kreativitas kelompok peternak dapat tergali secara optimal. Keberadaan Rina di tengah-tengah kelompok peternak banyak memberikan manfaat, hal ini dibuktikan dengan usahanya untuk memperluas akses permodalan dan membangun jejaring.
Jejaring dengan kerjasama dengan Pemerintah Kota Cimahi dan stakeholder terkait, membuahkan hasil dalam bentuk bantuan sarana peralatan pemerahan susu seperti milkcan, mesin semprot air untuk memandikan sapi perah, freezer/kulkas untuk menyimpan produk olahan susu yoghurt, kefir dan es krim. Lebih lanjut bantuan dari perguruan tinggi berupa bimbingan teknis atau pelatihan cara membuat campuran pakan konsentrat sapi perah, pembuatan karamel susu, kerupuk susu, cistik susu sampai dengan membuat produk sabun dari susu. Karena usaha yang dilakukan oleh kelompok ini dikategorikan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sehingga dari bank Jabar memberi bantuan kredit pinjaman dengan bunga rendah.
Berjalannya waktu usaha kelompok peternak sapi perah berkembang dan puncaknya pada tahun 2022 Rina beserta kelompok binaan merealisasikan berdirinya gerai hasil olahan susu di Desa Cipageran. tujuannya untuk memudahkan proses pemasaran produk olahan susu dari kelompok. Untuk promosi produk, strategi yang ditempuh Rina melalui facebook, youtube, dan berbagai acara pameran.
Terbukti dengan adanya gerai olahan susu omset usaha kelompok terjadi peningkatan setiap tahunnya dan menjanjikan untuk terus dikembangkan skala usahanya. Omzet terus meningkat mulai tahun 2016 sebesar 36 juta rupiah sampai dengan 2022 menjadi Rp 275 juta per tahun. Hal ini juga yang membuat Rina memperoleh penghargaan sebagai Wirausaha Baru Terbaik dari Gubernur Provinsi Jawa Barat.
Selanjutnya tidak hanya gerai hasil olahan susu, tetapi pengelolaannya menjadi kelembagaan berbadan hukum dalam bentuk wadah koperasi, yaitu kelompok peternak sapi perah binaan Rina akan dikembangkan menjadi unit inti sapi perah, unit pengolahan pakan hijauan, unit pengolahan pakan konsentrat dan unit simpan pinjam yang menunjang jalannya usaha peternakan sapi perah.
Untuk memperluas pemasaran, Rina saat ini tengah berusaha untuk memperoleh izin edar MD dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Ijin edar sangat penting agar produk yang dihasilkan legal dan sudah teruji kehigienisannya sehingga dapat lebih leluasa memasarkannya.
Rina telah berkontribusi dalam memperkuat jaringan agribisnis, sebagai trendsetter, mempercepat peningkatan adopsi inovasi dan teknologi informasi pertanian, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akselerasi dampak positif pertumbuhan ekonomi. Diharapkan kehadiran peternak milenial seperti Rina Rosdiana ini diharapkan dapat memberikan banyak sumbangsih dan menjadi sumber inspiratif (SUT/11062)
Sumber:
1. Wirausaha Muda Sukses Cimahi/ Benny Pramono. Buletin Fokus hilir, vol.2 no.2 2023
https://repository.pertanian.go.id/items/c04d0e8c-b76a-4069-95e9-b9ac022b0e17
2. Rina Rosdianawati, Wirausaha Muda Sukses di Sektor Peternakan
| Jum'at, 05/06/2020
https://www.jurnas.com/artikel/73301/Rina-Rosdianawati-Wirausaha-Muda-Sukses-di-Sektor-Peternakan/