Mawar merupakan salah satu jenis bunga potong unggulan nasional yang populer di Indonesia. Daya tarik bunga mawar potong, antara lain karena keindahan bentuk dan warnanya yang sangat bervariasi dengan harga relatif terjangkau dan stabil, disamping lama kesegaran bunga yang cukup panjang. Mawar bisa ditanam setiap saat, disesuaikan kebutuhan pasar dengan masa produksi sekitar 3 - 5 tahun dengan nilai keuntungan cukup tinggi. Hal demikian menyebabkan penggunaan mawar potong dalam rangkaian bunga maupun dekorasi cukup tinggi dan banyak petani yang menekuni usaha produksi mawar.
Cara budi daya mawar potong
Mawar dikenal beradaptasi baik terhadap lingkungan. Pada daerah tropis, seperti di Indonesia, mawar dapat tumbuh dan berkembang di dataran rendah sampai dataran tinggi, sedangkan mawar potong dapat tumbuh dan berkembang baik di dataran tinggi.
Persiapan benih merupakan tahapan awal dari budidaya mawar, bertujuan untuk menyediakan benih bermutu dari varietas unggul dalam jumlah cukup dan tepat waktu yang dapat berproduksi dengan maksimal serta mempunyai kualitas dan spesifikasi sesuai dengan permintaan pasar. Dengan demikian, benih unggul merupakan faktor penentu yang paling penting dalam menentukan produktivitas dan kualitas bunga mawar.
Bunga mawar dapat berkembang biak secara generatif melalui biji dan vegetatif dilakukan dengan mengambil bagian dari tanaman, misalnya batang, cabang, mata tunas dan pucuk untuk menghasilkan tanaman baru yang sesuai dengan induknya.
Penetapan Lokasi merupakan kegiatan untuk memilih dan menyediakan lokasi sebagai lahan usaha budidaya sesuai dengan persyaratan tumbuh dan perkembangan tanaman mawar secara optimal.
Persiapan Lahan terdiri dari pengolahan lahan dan penyiapan media tanam. Lahan untuk budidaya mawar dipilih tanah yang gembur, subur, dan mendapat sinar matahari langsung (terbuka). Sedangkan penyiapan media tanam merupakan kegiatan mencampur tanah, sekam padi dan pupuk kandang/kompos atau pupuk organik.
Penanaman merupakan kegiatan memindahkan benih ke lahan pertanaman agar tanaman dapat tumbuh optimal.
Pemupukan merupakan kegiatan penyediaan hara bagi tanaman untuk menjamin pertumbuhan optimal dan produksi bunga secara maksimal dan memenuhi standar mutu yang diminta pasar.
Penyiangan merupakan kegiatan menjaga kebersihan lahan tanam dari gulma, daun-daun, ranting bekas, maupun sampah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menjamin proses produksi berlangsung secara optimal dengan menekan resiko serangan Hama dan Penyakit Tanaman serta mengurangi persaingan antar tanaman untuk mendapatkan tempat tumbuh, sinar matahari, dan unsur hara yang optimal.
Perundukan/Bending tanaman mawar adalah teknik membengkokan batang tanaman mawar agar dapat menghasilkan bunga yang relatif besar dengan memiliki batang yang panjang dan relatif tegak lurus.
Pemangkasan adalah penghilangan beberapa bagian tanaman. Pemangkasan pada tanaman mawar dilakukan untuk memotong bagian-bagian tanaman yang berpenyakit, tidak produktif, atau yang tidak diinginkan.
Pengairan merupakan kegiatan penyediaan air sesuai kebutuhan tanaman pada daerah perakaran tanaman dengan air yang memenuhi standar dengan waktu, cara, dan jumlah yang tepat.
Penyulaman bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh, busuk, tidak sehat, mati, atau pertumbuhannya tidak baik dengan benih yang baru.
Dengan menerapkan teknik budi daya mawar yang baik diharapkan dapat meningkatkan produksi dan mutu bunga mawar yang dihasilkan sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan pelaku usaha bunga mawar.(WD’23)
Sumber :
Panduan Teknis Budidaya Mawar Potong/ Siti Bibah Indrajati, Lukman Dani Saputro, Apriyati Roganda Yuniar. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/17796