Di era digital, pemasaran produk pertanian dapat menggunakan perangkat elektronik/internet atau dikenal dengan pemasaran digital (digital marketing). Digital marketing memungkinkan produsen tidak hanya memasarkan namun dapat berkomunikasi dengan calon konsumen dalam jaringan (daring) atau secara online. Pemasaran tersebut dapat menggunakan website, blog, dan media sosial (Instagram, WhatsApp, Line, Facebook, Twitter, dll.).
Beberapa pihak yang terlibat digital marketing atau bisa disebut sebagai kesatuan digital marketing yaitu:
- pembuat konten (content marketer) yang bertugas membuat serangkaian konten dalam bentuk artikel/gambar dan bertujuan untuk mengajak atau membujuk;
- pengelola sosial media (social media marketer) yang bertugas untuk membantu mempromosikan konten melalui postingan berbayar atau tidak berbayar (organik) melalui akun media sosial yang sudah ditentukan;
- email marketer yang bertugas untuk membuat kampanye via email untuk dikirimkan kepada calon konsumen agar tertarik dengan penawaran yang disampaikan.
Hal lain yang tidak kalah penting dalam digital marketing yaitu penggunaan SEO (Search Engine Optimization) jika pemasaran dilakukan melalui website, untuk mengoptimalkan pemanfaatan website agar mendapat peringkat (ranking) lebih tinggi di halaman hasil mesin pencari (Google, Yahoo, dll.), sehingga meningkatkan jumlah traffic organic (atau tidak berbayar) yang diterima website penjual.
Di samping itu penjual juga harus memerhatikan dan menentukan persona customer (target penawaran customer Anda) untuk mengidentifikasi kebutuhan calon konsumen dan menciptakan konten online yang menarik walaupun setiap bisnis memiliki cara penerapan strategi pemasaran digital yang berbeda-beda.
Untuk melihat keuntungan yang diperoleh dari pemasaran secara digital pemasar bisa mengukur ROI (Return on Investment). ROI adalah ukuran/besaran yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi sebuah investasi dibandingkan dengan biaya dan modal awal yang dikeluarkan. Pengukuran ROI memungkinkan pemasar dapat melihat hasil yang akurat sesuai dengan waktu penjual memasukkan data.
Dalam digital marketing, peran konten sangatlah besar. Konten pemasaran bertujuan untuk menghasilkan kesadaran akan merek (brand awareness), pertumbuhan traffic, perolehan prospek dan pelanggan. Media yang dapat digunakan untuk strategi konten pemasaran diantaranya: postingan blog. e-book dan artikel, infografis, brosur online.
Beberapa model agribisnis digital yang bisa dijadikan contoh dalam memasarkan produk agribisnis yaitu
- Kecipir; laman daring yang mempertemukan petani dan konsumen sayuran lokal (sayuran organik). Dalam laman ini petani menawarkan hasil panen pada tanggal tertentu sehingga konsumen bisa memesan. Pesanan konsumen diantar gratis (free-ongkir) sampai agen terdekat untuk memperpendek rantai pemasaran sayuran dari petani sampai konsumen akhir. Kecipir diluncurkan tahun 2013 oleh Tantyo Bangun asal Ciputat Tangerang
- Eragano; platform pemasaran digital yang memfasilitasi petani dari mulai mengusulkan komoditas yang akan ditanam, menganalisis usul petani, dan memberikan masukan tentang waktu penanaman, cara budidaya, dan waktu panen yang tepat. Eragano yang digagas Aris Hendrawan ini juga membeli hasil panen petani di atas harga pokok penjualan.
- Limakilo; aplikasi digital yang dibuat oleh Walesa Danto prinsipnya adalah memasarkan bawang merah dengan cara mengumpulkan calon pembeli hingga permintaan yang terkumpul mencapai minimum 1 ton sebelum memesan kepada petani. Pemesanan minimum 5 kg dikemas dalam satu paket dengan harga bersaing hingga 15 persen di bawah harga patokan rata-rata di Jakarta. Keuntungan dari produk terjual yang diperoleh dibagi dengan petani.
Untuk mendapatkan banyak pelanggan, penjual harus memulai dengan banyak ide pada konten pemasarannya. Pastikan konten pemasaran berjalan dengan baik. Perhatikan juga kompetitor atau pesaing kita. Apa saja yang mereka tampilkan pada konten mereka. Jaga komunikasi yang baik dengan calon pelanggan melalui media sosial. Jika keseluruhan elemen berjalan baik, dapat dipastikan penjual akan berhasil membuat bisnis yang sukses dengan digital marketing. (Sut/160124)
Sumber:
Buku petunjuk praktikum; pemasaran produk agribisnis/ Wasrob Nasrudin, Achmad Musyadar. Jakarta: Pusat Pendidikan Pertanian, 2018