Usaha pembibitan sapi potong rakyat merupakan tulang punggung pemasok utama sapi bibit dan bakalan dalam negeri. Usaha tersebut bergantung pada kemampuan induk dalam memproduksi pedet. Namun hal ini belum mengarah pada kualitas bibit yang dihasilkan. Untuk menjamin keberlanjutan mutu bibit sapi potong sesuai dengan harapan konsumen, diperlukan bibit ternak yang bermutu sesuai dengan persyaratan teknis minimal bibit sapi potong. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mendapatkan bibit unggul yaitu persyaratan bibit, kandang, sistem pemberian pakan, dan perkawinan.
Bibit Sapi Potong
Secara umum struktur bibit dikelompokkan menjadi 3; yaitu (1) Bibit dasar; merupakan kumpulan sapi potong terpilih dari hasil seleksi yang jumlahnya terbatas dan mempunyai nilai pemuliaan (misal tinggi gumba, bobot badan dsb), diatas rata-rata satu wilayah, (2) Bibit induk merupakan kumpulan sapi potong yang diperoleh dari pengembangan bibit dasar dengan spesifikasi tertentu yang mempunyai silsilah, untuk menghasilkan bibit sebar dan jumlahnya lebih besar dari kelompok dasar, dan (3) Bibit sebar merupakan bibit yang diperoleh dari proses pengembangan bibit induk, dengan spesifikasi tertentu untuk digunakan dalam proses produksi.
Pemilihan Bibit
Persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam memilih bibit sapi potong dilihat dari kesesuaian warna tubuh dengan bangsanya, keserasian bentuk tubuh; meliputi kepala, leher dan tubuh ternak, ukuran minimal tinggi gumba, mengacu pada standar bibit populasi setempat, dan regional, tidak ada kelainan/cacat tubuh yang menurun, dan bibit yang sehat ditunjukkan oleh mata yang bergerak lincah tetapi tidak liar dan bebas penyakit.
Persyaratan khusus yang harus dipenuhi dalam memilih bibit sapi potong yaitu :
- Sapi Induk: sapi induk harus dapat beranak secara teratur setiap tahun (< 14 bulan); Turunan anak jantan maupun betina tidak cacat; skor kondisi tubuh sedang yaitu skor (skor 1-10); dan aktivitas reproduksi normal.
- Calon Pejantan: mempunyai catatan bobot sapih (205 hari dan pertambahan bobot badan hari (PBBH) umur 1-1,5 tahun di atas rataan; mempunyai libido dan kualitas sperma baik;
- Calon Induk: mempunyai bobot sapih (205 hari), bobot pada umur 12 bulan di atas rataan; penampilan fenotipe sesuai den rumpun atau bangsa; umur di atas 12 bulan; estrus pertama umur 14 bulan sehingga kawin pertama pada umur 18 bulan, pada bobot badan >230 kg.
Perkandangan Model Grati
Perkandangan “Model Grati” merupakan model kandangan yang dirancang dalam satu ruangan dan kandang ditempatkan beberapa ekor sapi induk/calon induk bersama dengan pejantan terpilih secara dilepas supaya terjadi perkawinan dan cepat menjadi bunting. Melalui inovasi teknologi kandang kelompok “Model Grati” diharapkan: Meningkatkan angka kebuntingan (conception rate) Penggunaan tenaga kerja yang lebih efisien, 1 orang tenaga ternyata mampu mengelola > 150 ekor. Kematian ternak < 3% akibat meningkatnya status kesehatan ternak. Nilai tambah kompos meningkat karena kualitas lebih baik dan proses pemasakan sederhana karena proses pengadukan kompos dikerjakan oleh ternak sendiri.
Sistem Pemberian Pakan
Kandang Kelompok Model Grati dilengkapi dengan “bank pakan” sebagai tempat untuk pakan serat yang berguna untuk menambah kekurangan pakan serta mudahkan sistem pemberian pakan. Pakan sumber serat terdiri atas rumput kering/jerami. Pakan untuk bibitan harus semurah mungkin dengan memanfaatkan potensi pakan lokal yang berupa hijauan limbah agroindustri sesuai dengan musim seperti dedak padi, kulit kopi, ampas singkong.
Perkawinan
Untuk mendukung keberhasilan reproduksi yang ditunjukkan oleh jarak beranak < 14 bulan, maka perkawinan dalam kandang kelompok menggunakan jantan terpilih atau digunakan pejantan pengusik bila perkawinan dilakukan menggunakan IB.
Hal yang menjadi catatan penting adalah sapi potong bangsa besar atau berpenampilan menarik belum tentu menguntungkan dalam penyediaan bibit, bergantung kepada tujuan pemeliharaan, strategi pemberian pakan dan daya dukung pakan setempat.
Sumber :
Pembibitan Sapi Potong. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian
https://repository.pertanian.go.id/items/693ace6d-8fc0-401e-8aa9-3f4c93fe6b8b