Biogas adalah gas yang dilepaskan jika bahan-bahan organik seperti kotoran ternak, kotoran manusia, sampah rumah tangga, atau limbah organik lainnya difermentasi sehingga mengalami proses metanisasi di dalam biodigester. Biogas dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk penerangan, memasak, pengganti bahan bakar, dan tenaga penggerak, mengurangi efek gas rumah kaca dan mengurangi polusi bau.
Biogas dapat meningkatkan pendapatan usaha ternak. Selain bermanfaat untuk lingkungan, biogas juga bermanfaat secara ekonomis untuk usaha peternakan. Produk turunan dari produksi biogas Selain diolah menjadi energi dan bahan bakar alternatif, sisa hasil olahan bahan baku biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dalam wujud padat maupun cair.
Proses pembentukan biogas merupakan campuran dari berbagai jenis gas. Namun bagian terbesar dari biogas adalah gas metana sebanyak 65,7%.
Pembuatan Instalasi Biogas.
- Bak penampung kotoran. Bak ini digunakan untuk mengumpulkan dan melarutkan bahan baku yang kemudian dialirkan ke reaktor biogas.
- Digester anaerob/bak/kubah reaktor biogas. Reaktor biogas merupakan tempat kotoran ternak menjalani proses fermentasi dan menghasilkan biogas.
- Tempat penampung biogas Apabila reaktor biogas berupa kubah, penampung biogas hasil produksi termasuk dalam ruang reaktor itu sendiri.
- Saluran biogas. Biogas yang dihasilkan kemudian dapat disalurkan dengan medium yang kedap udara sehingga kebocoran gas dapat dicegah.
Cara Membuat Biogas
- Kumpulkan kotoran sapi, larutkan dengan air agar tercapai konsentrasi bahan kering (BK) yang sesuai (7-9%).
- Perhatikan kondisi di reaktor biogas. Rasio unsur karbon (C) dan nitrogen (N) atau C/N ratio yang dibutuhkan sebesar 20-24. Apabila C/N ratio terlalu tinggi, bakteri metanogen akan mengonsumsi terlalu banyak nitrogen sehingga produksi gas metan sedikit. Namun jika C/N ratio terlalu rendah, nitrogen akan dilepaskan dan membuat lingkungan reaktor menjadi penuh dengan akumulasi amonia (NH4 ).
- Pastikan pH lingkungan reaktor antara 6,8-8 agar bakteri pembentuk gas metana dapat berkembang dengan baik. Apabila pH terlalu asam (< 6,8) atau terlalu basa (> 8,5) maka bakteri metanogenik yang bertugas menghasilkan gas metana akan terhambat perkembangannya.
- Hindarkan faktor penghambat bakteri metanogenik, seperti logam berat berupa tembaga, kadmium, dan kromium. Selain itu, penggunaan desinfektan, deterjen, dan antibiotik juga dapat menghambat terbentuknya biogas.
- Setelah larutan bahan baku masuk ke reaktor biogas, dibutuhkan waktu sekitar 1 minggu sampai biogas terbentuk dan siap digunakan sebagai energi alternatif.
- Produksi harian biogas dari seekor sapi berkisar 600-1.000 liter per hari. Sedangkan kebutuhan energi satu keluarga untuk masak dan penerangan rata-rata 2.000 liter biogas per hari. Dengan demikian untuk satu rumah tangga dibutuhkan bahan baku dari 3 - 4 ekor sapi.
Sungguh potensi yang luar biasa dari pengembangan biogas selain dapat memberikan manfaat yang cukup banyak tetapi juga mempunyai nilai ekonomi bagi masyarakat. (WD)
Sumber
Biogas untuk Kehidupan/ Okky Steviano dan Eni Kustanti.
https://repository.pertanian.go.id/handle/12 456789/13835